Untuk ketujuh kalinya, Pemkab Samosir melalui Tim Percepatan Pengembangan Geopark Kaldera Toba melaksanakan Sosialisasi kepada masyarakat, Jumat 24/10 di gereja Katolik Salaon Toba Kecamatan Ronggurnihuta. Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Samosir selaku Sekretaris Tim Percepatan melaporkan bahwa untuk tahun 2014 sosialisasi Geopark Toba yang sebelumnya disebut sebagai Geopark Kaldera Toba telah dilaksanakan di enam geosite dari 8 Geosite yang ada di Geo Area Samosir, diharapkan sosialisasi terakhir akan dihadiri langsung Bupati Samosir Ir.Mangindar Simbolon MM sebagai sosialisator-narasumber dalam kegiatan nantinya di ibukota kabupaten Pangururan.
Sosialisasi Geopark di kawasan geosite Salaon Toba dihadiri warga masyarakat desa Salaon Toba, Kepala Desa, Ketua dan Anggota Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) geosite yang sudah dibentuk, dibuka Camat Ronggurnihuta Roberthon Manik dilanjutkan dengan pemutaran film Ekspedisi Cincin Api dan pemaparan yang disampaikan narasumber Drs.Melani Butarbutar, MM, Staf Ahli Bupati Samosir selaku wakil koordinator Tim Percepatan .
Dalam paparannya narasumber menyampaikan bahwa sejak tahun 2010 telah dilakukan inisiasi dan penelitian awal terhadap kawasan Danau Toba oleh para pakar geologi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, hingga dibuatnya film Ekspedisi Cincin Api oleh Kompas TV. Saat ini Geopark Naasional Kaldera Toba atau Geopark Toba sedang melengkapi persyaratan untuk diusulkan ke Global Geopark Network UNESCO, mudah-mudahan tahun 2015 diterima menjadi Anggota.
Kepada peserta sosialisasi, Butarbutar menjelaskan pengertian Geopark (Taman Bumi), sejarah dan latar belakang terbentuknya Geopark Kaldera Toba yang meliputi Kabupaten di kawasan Danau Toba yang terbagi dalam 4 Geoarea dan masing-masing Geoarea terdiri dari beberapa geosite. Di Geoarea Samosir hingga saat ini terdapat 8 geosite, salah satu diantaranya geosite Salaon Toba. Fungsi dan manfaat Geopark meliputi fungsi konservasi, edukasi dan pemanfaatan tinggalan sejarah-budaya bagi pengembangan ekonomi kreatif sehingga sangat cocok dengan visi dan misi pembangunan Samosir yang berfokus pada kepariwisataan.
Mengakhiri paparannya narasumber menghimbau masyarakat dan OMS untuk memelihara, merawat kawasan geosite Salaon sehingga dapat memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat setempat, wisatawan akan makin banyak berkunjung ke Samosir dan geositenya dan etalase geopark yang sedang dibangun di Sigulatti, bila Geopark Kaldera Toba telah menjadi Anggota GGN Unesco dan akan terpromosi ke seluruh dunia.
Masyarakat yang hadir terlihat antusias dan respon melalui sesi diskusi, tanya-jawab yang dimoderasi Kepala Bagian Perekonomian Viktor Sitinjak SE, antara lain ditanyakan menyangkut kepemilikan geosite yang terdiri dari tanah, bebatuan, tanaman yang ada diatasnya.
Usai sosialisasi, Tim Sosialisasi menyempatkan diri untuk mengunjungi Pea Porohan, danau kecil yang berada dibukit Pulau Samosir bersama-sama danau Sidihoni yang dikenal sebagai danau diatas danau. Danau kecil ini dengan luas kurang lebih 3 ha dengan kedalaman air 10-15 meter memerlukan perhatian pihak terkait dijadikan alternatif objek wisata.Menurut masyarakat setempat pada hari libur banyak wisatawan muda yang datang berkunjung ke tempat ini.