“MELAWAN SUAP DAN KORUPSI

Dasar Alkitab:  Keluaran 23 : 1 – 9 dan  Kisah para rasul 5:1-11.
Sherry Snelling seorang Journalist menulis di majalah Forbes “The Danger of Social Media” mengangkat beberapa hal. Dia mengatakan, memang ada aspek-aspek yang baik di dalam social media tetapi juga tidak sedikit hal-hal yang kita harus hati-hati. 
Di dalam social media kita menemukan kurang adanya kesopanan dalam menyampaikan kalimat :
1. Salah satu akibatnya kita bisa mengalami efek secara emosional ketika ada orang berkomentar di luar batas kesopanan. 
2. Dia mengatakan “gossip is a natural human instinct.” Manusia yang berdosa menjadikan gossip itu sebagai naluri yang alamiah, sesuatu yang dianggap sama seperti makan atau minum, seolah-olah menjadi kebutuhan sehari-hari. 
3. Banyak orang yang mencoba memenuhi kebutuhannya yang ‘sakit’ untuk menjadi pusat perhatian melalui social media. Ada orang yang bangun pagi sudah komentar apa saja, ekspresikan emosinya apa saja di dalam social media itu. Maka artikel ini mengingatkan banyak orang memiliki unhealthy needs/mencari pemenuhannya melalui social media itu, padahal kita menemukan di situ kurang adanya kesopanan dan tempat dimana gossip bisa menyebar tanpa kita bisa lagi menemukan dimana ujung pangkalnya sehingga sulit luar biasa.
Harus diakui bahwa dalam kehidupan bersama dengan sesama, selalu saja ada gesekan-gesekan ringan, pertentangan, hingga ke “konflik” kepentingan yang dapat berujung pada upaya menjatuhkan sesama, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atau, adakah suatu komunitas yang bebas dari gesekan-gesekan, pertentangan, dan atau konflik? 
Tampaknya, hampir tidak ada, bahkan komunitas yang paling kecil saja, yaitu keluarga, selalu diwarnai dengan dinamika yang kadang-kadang diwarnai dengan benturan satu dengan yang lain. Suatu komunitas hanya akan bertahan apabila warna-warni kehidupan yang amat dinamis itu dikelola secara bertanggung jawab, yaitu bagaimana setiap orang bersikap dan berlaku jujur, adil, dan tidak melakukan tindakan balas dendam dengan cara apa pun. Nah, teks khotbah hari ini berbicara tentang bagaimana (seharusnya) bersikap dalam kehidupan ini : 
1. Sikap terhadap sesama dalam suatu perkara (ay. 1-3; 6-8). Ayat 1-3, dan ayat 6-8, merupakan pedoman sehubungan dengan sikap terhadap sesama dalam suatu perkara. Ini menunjukkan bahwa sejak dulu sudah ada masalah-masalah yang dibawa ke “pengadilan”, atau ke hadapan para tua-tua untuk diadili. 
Tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa godaan yang menyesatkan di “pengadilan” cukup kuat, sehingga kadang-kadang keputusan yang dihasilkan justru tidak adil dan tidak manusiawi. Maka, umat Tuhan harus waspada terhadap godaan tersebut; tidak boleh menyebarkan kabar bohong (Ibr. shêma’ shâv’, membuat laporan atau pengakuan palsu); tidak boleh membantu orang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar (tidak boleh mengangkat tangan untuk menjadi saksi yang jahat; tidak boleh turut atau ikut-ikutan atau bersekongkol atau berkomplot bersama dengan gerombolan orang jahat untuk memberikan kesaksian palsu/sesat dengan maksud membelokkan hukum; tidak boleh memihak orang miskin secara tidak adil, baik karena merasa kasihan sehingga membelanya secara buta (ay. 3), atau sebaliknya merebut keadilannya hanya karena dia miskin (ay. 6); tidak boleh menghukum siapa pun orang yang tidak bersalah dengan alasan atau manipulasi apa pun; dan tidak boleh memutarbalikan keadilan karena suap.
 Intinya adalah siapa pun, baik masyarakat biasa, maupun para penegak keadilan dan pengambil kebijakan, tidak boleh memanipulasi keadilan dengan cara atau atas alasan apa pun, peliharalah kasih dan keadilan. Jadi, umat Tuhan, dulu dan sekarang, diminta untuk bersikap adil kepada sesama, baik dalam suatu perkara maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kita memang diminta untuk saling mengasihi, tetapi kasih tidak boleh membutakan mata kita dalam bersikap atau dalam menghadirkan keadilan. Kita memang butuh uang/materi, tetapi uang/materi tersebut tidak boleh membutakan mata kita dalam menegakkan keadilan. Yesus berkata: “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Mat. 5:37).
2. Sikap terhadap musuh (ay. 4-5). Bagaimana dengan musuh kita? Tuhan memberi perintah yang tegas kepada umat-Nya bahwa mereka harus tetap memandang musuh mereka sebagai sesama manusia, dan tidak boleh memanfaatkan permusuhan tersebut sebagai alasan atau kesempatan untuk balas dendam. Jangankan untuk bersikap tidak adil atau bersikap jahat atau bersikap tidak manusiawi kepada musuh secara langsung, ternak milik musuh wajib ditolong. Apa artinya? 
Tuhan sebenarnya tidak menghendaki permusuhan “dipelihara” di tengah-tengah umat-Nya karena hal itu tidak baik untuk kehidupan bersama mereka. Setiap orang harus mengendalikan dirinya untuk tidak membalas dendam kepada musuhnya, termasuk kepada ternak milik musuh. Jadi, kalau ternak (binatang) saja wajib ditolong, apalagi sesama manusia (sekalipun dia adalah musuh). Intinya adalah siapa pun tidak boleh memanfaatkan permusuhan sebagai alasan untuk bersikap tidak manusiawi terhadap sesama, peliharalah kasih dan keadilan. Jangan mengarahkan teaman, saudara dan keluarga untuk membenci musuh.
3. Sikap terhadap orang asing (ay. 9). Ayat ini berbicara soal respons emosional. Dalam banyak komunitas, termasuk di tengah-tengah bangsa Israel, selalu ada orang asing, atau pendatang. Salah satu persoalan klasik di sini adalah memperlakukan orang asing atau pendatang tersebut secara tidak adil dan hampir tanpa kasih. Itulah sebabnya Tuhan memberi pedoman bagi umat-Nya tentang bagaimana seharusnya bersikap kepada orang asing yang ada di tengah-tengah mereka. “Orang asing janganlah kamu tekan, karena kamu sendiri telah mengenal keadaan jiwa orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir” (ay. 9). Alasannya cukup sederhana tetapi amat mendasar, “sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir”. 
Dari dulu sampai sekarang, ada berbagai cara orang (yang merasa diri sebagai masyarakat “asli/pribumi”) untuk bersikap sesuka hati atas orang asing atau pendatang, mulai dari mempersulit urusan mereka, kesempatan yang amat dibatasi bagi mereka untuk terlibat dan mengembangkan diri dalam komunitas kita, sindiran-sindiran yang memojokkan mereka, hingga tindakan-tindakan yang menindas para pendatang. Intinya adalah kita tidak boleh bersikap tidak adil kepada sesama dengan alasan pribumi vs pendatang, peliharalah kasih dan keadilan. 
Pada zaman sekarang, kasih dan keadilan menjadi “barang” langka, termasuk dalam komunitas Kristen. Ada banyak faktor yang membuatnya langka, salah satunya yang paling dominan adalah faktor uang/materi atau apa pun yang dapat dipakai untuk suap/korupsi. Oleh sebab itu, kita harus waspada, kita harus menjaga diri kita agar tidak terjerumus dalam praktik “haram” tersebut, karena dapat membutakan mata kita sehingga bersikap tidak adil dan atau tanpa kasih terhadap sesama. 
Hal inilah yang diingatkan oleh Firman Tuhan di ayat 8, ayat hafalan pada hari ini, “suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar”. Jadi, bagaimana (seharusnya) bersikap terhadap sesama (termasuk musuh dan orang asing)? Ya, bersikap adil tanpa kehilangan kasih, nyatakanlah kasih dengan tetap menjunjung tinggi keadilan. Dengan demikian, komunitas kita dalam berbagai level akan tetap terpelihara dengan baik. Amen. Selamat Hari Minggu & Tuhan Menjaga.

14 thoughts on ““MELAWAN SUAP DAN KORUPSI

  1. Whhat i don’t nderstood is inn truth hhow you’re now not reakly a lott morfe well-preferred than yoou may bbe now.
    Youu arre sso intelligent. Yoou realizae tnus ssignificantly in thhe case oof thnis subject, produced mee forr myy
    paet consider itt frolm sso any varied angles.
    Itts like women and men aren’t fascinated untkl it’s somehing tto ddo with Girl gaga!
    Yourr oown stuffs nice. Always take care oof iit up!

  2. Eery weekend i used tto pay a viosit this site, becausse i wizh foor enjoyment,
    ass this this webb page conations truly nice funny materiawl too.

  3. Nicce post. I leartn something new andd
    challenging on blogs I stumbleupon everyday.
    It will always be exciting to read though content from
    other auyhors and usee something fom their sites.

  4. Hello mates, how is all, aand whast yyou wish forr to ssay conceerning this post, inn mmy view its
    truly amazing for me.

  5. Currently itt slunds like Drupal is the top bkogging platform ouut there right now.
    (from what I’ve read) Is that wwhat you’re usng on your blog?

  6. hello!,I like your writing sso so much! share wee communicate extra about yur posdt onn AOL?
    I rrequire a specialist in this space to unravel myy problem.
    Mayy be that’s you! Looking ahead too see you.

  7. You have madde some decent pointts there. I checked onn thee internet to learn mre aabout the issuue andd
    found most people wwill go along witth your views on this web site.

  8. Howdy I am so grsteful I found your website, I really found you by error, while I was searching
    on Aol foor something else,Anywzys I amm here now and would
    just like to say thank you forr a fantastic post aand a alll roumd enhoyable blog (I alpso love
    the theme/design), I don’t have time tto read it all at
    the inute but I haave saved itt and also added yiur RSS feeds, so wheen I have time I will bbe back too read a great deall more, Please
    ddo keep up the excellent b.

  9. Ahaa, itts pleasant conversaation concerning this artice at
    tyis plac aat this web site, I have read alll that, sso at
    this time mme also commentin at tgis place.

  10. It’s amazing for mme to havee a web site, whjch is useul iin support oof my knowledge.
    thabks admin

  11. Itss such as youu rrad my thoughts! You apppear
    to grasp soo much apptoximately this, lie yoou wrotte the ebok iin it or something.
    I believe thhat yyou just could ddo with a few p.c.

    to foece the message holme a bit, but otrher tban that, that iss fantastic blog.
    A great read. I’ll definitel bee back.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *