PERLUKAH LOCK DOWN???

Sudah banyak orang menekan Presiden untuk melakukan lockdown. Ada 2 mantan,  JK dan SBY. Ada dari organisasi IDI, Ahli2 ekonomi,  kader2 Parpol, terakhir kita dengar MUI yg ikut menekan agar Presiden mengambil langkah lockdown.

Orang2 itu membuat banyak perbandingan. Mulai dari China di Wuhan.m, Italia, Malaysia, Belanda, Inggris, India dan terakhir Amerika.

Bisa kita lihat hasilnya ! Hanya Wuhan yg berhasil. Kenapa ? Karena Pemerintah China berhasil memaksa rakyatnya disiplin.
Bagaimana dg yang lain ? GATOT ! Gagal total.

Malaysia, yg terinfeksi covid 19 justru naik lebih dari 500% dibanding sebelum lockdown.
Italia setelah hampir sebulan lockdown , penduduknya frustrasi kehabisan logistik sementara bank ditutup dan uang pensiun tdk dibayar.
India yg lebih parah. Baru beberapa hari lockdown rakyatnya sudah melakukan perlawanan. Mereka berkumpul di terminal memaksa pulang kampung. Ada yg jalan kaki krn biaya transportasi selangit. Menunggu 6-8 jam dipinggir jalan menanti antrian makan.
Inggris dan Belanda juga tak kalah parah. 2 Negara ini malah ada kecenderungan meninggalkan lockdown untuk beralih ke ‘Herd Immunity’.
Amerika yg tadinya siap2 akan melakukan Lockdown, membatalkan niatnya karena  memprediksi kondisinya akan jauh lebih parah. Ini Negara yg paling demokratis dan katanya paling rasional. Penderita covid 19 bukan turun tetapi bertambah banyak jika tidak bisa dikatakan tambah tidak terkendali.

Negara2 lain sibuk melakukan Lockdown, Indonesia dibawah komando seorang Presiden yg tenang dan sabar justru menyiapkan rumah sakit khusus menangani penderita covid 19.  Menjamin ketersediaan logistik dan membebaskan importir mengimpor kebutuhan pokok. Memborong obat Kloroquin dan Avigan sampai 5 juta butir.  Mengupayakan ketersediaan APD baik dari impor maupun produksi lokal.  Mendatangkan alat2 kesehatan, Menggerakkan aparat untuk mensosialisasikan dan mendisiplinkan rakyat tuk melakukan physical distancing, Memberikan bantuan tambahan untuk pemegang Kartu Sembako. Mempercepat bantuan transfer kepada pemegang Program Keluarga Harapan. Menunda dan meringankan pembayaran kredit pengusaha UKM, Memberikan bonus bulanan kepada dokter dan para tenaga medis mulai dari rp. 5 juta sd rp. 15 juta.

Itu kongkrit kerja Presiden NKRI meskipun disaat yg bersamaan beliau ditinggal oleh orang yg sangat beliau cintai. Ibunda, Eyang Sujatmi Notomiharjo. Beliau tetap tegar, bahkan malam setelah pemakaman ibundanya beliau langsung melakukan pertemuan virtual dg Pemimpin Negara2 G20.

Sementara disisi lain masih ada temen2 kita. Yang melakukan tindakan kurang bijak dengan terus berteriak perlunya lockdown.

Perdebatan soal pilihan lock down yang menyeruak kepublik. Hanyalah akan membuat panik masyarakat dan sudah pasti energi yang kita keluarkan untuk berdebat sangatlah besar

Yang dibutuhkan oleh pemerintahan an jokowi adalah DUKUNGAN SEPENUH HATI dari kita warga bangsa
Menggerutu bahkan menyalahkan pemerintah  hanyalah  akan memperburuk keadaan

Tampa bermaksud mengurangi hak demokrasi kita , saya yakin dan percaya sepenuhnya bahwa. Pak Jokowi beserta seluruh jajarannya  telah memikirkan dengan mendalam dan mempertimbangkan semua aspek
Mengapa pilihan kebijakan yang sekarang diputuskan

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberi petunjuk dan membimbing  para pemimpin bangsa dan kita semua
Agar dapat segera mengatasi serangan convid19 ini .. amin

#bersamaLawanCorona
##lawancorona
#dirumahaja
#dirumahsaja
#bersatuLawanCorona
#dukungJokowiLawanCorona

One thought on “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *