(BELUM ADA JUDUL. Adakah teman FB yang bersedia membubuhkannya?)
Oleh: Laris Naibaho
Ntah seperti apa, atau bagaimanapun dia menjadi Bupati, pastilah karena “Kehebatannya”, serta nasib mendukungnya untuk duduk di sana. Tidak usah iri hati padanya. Beri dia waktu selama 5 tahun sesuai Undang-undang. Jangan direcoki, kecuali ada dari UU itu yang dilanggar. Tetapi dia tetaplah manusia yang tidak mungkin tanpa kekurangan, yang menjadi pintu masuk bagi sejumlah pengkritik untuk melontarkan kritiknya.
Persoalannya, apakah ybs terbuka akan kritik? Atau dia seorang yang bertelinga tipis, yang jika mendapat informasi dari bawahannya atau dari yang ditugasi menjadi “inteligen swasta” memberi informasi yang bernilai negatif, apakah dia langsung gebrak meja dan meluapkan tinjunya ke langit lalu marah, semarah-marahnya? Kalau itu yang terjadi, maka anakbuah di bawah dipastikan berada dalam tekanan, atau, meski suasana tampak senyap, adem, tapi ibarat api dalam sekam, tinggal menunggu waktu untuk meledak. Boom. Bukan tidak mungkin tanpa sepengetahuan Bupati dan intel-intelnya, mereka yang merasa tertekan itu melakukan perlawanan secara diam-diam, dengan slow down action-gerakan memperlambat pekerjaan, atau membocorkan “rahasia” tentang karut-marut administrasi Pemda atau kebobbrokan lainya yang dilakukan oleh Bupati dan konco-konconya.
Menjadi anakbuah dari seorang Pemimpin yang bertelinga tipis, memang tak nyaman. Padahal teori kepemimpinan menjelaskan, jika di situ ada Pimpinan, perut akan kenyang, badan akannyaman, dan pikiran berbalut riang. Enjoy. Karena memang itulah hakekat dari keberadaan seorang Pemimpin yang menjadikan seluruh anakbuah, tenang, baik yang berbentuk materi, terutama yang immaterial. Tak heran, di dalam perang zaman bahela, ada semacam kesepatakan tak tertulis, bila Rajanya tertawan maka otomatis semua pasukan dan rakyat harus tunduk dan menyerah. Karena itulah, Raja yang memimpin dengan bijaksana, rakyat menjadi tameng untuk melindungi Raja. Seluruh rakyat di kerajaan akan menamengi Raja hingga tetes darah penghabisan, agar Rajanya tidak sampai tertawan. Tapi dapat dipastikan, rakyat akan bersorak-sorai, jika Rajanya tertangkap, bilamana dalam keseharian atau bila dalam memerintah kerajaan dia bersikap egois, korup dan cenderung bertangan besi, termasuk tidak bila tak segan-segan mempermalukan anakbuahnya di depan khlayak.
*
Ada bukti kuat selama ini di masyarakat, yang amat abai melakukan pilihan yang menyangkut watak atau sifat Cabup. Secara umum, pemilih langsung tergiur, bila Cabup itu, seorang yang gangteng, berduit, terlihat santun bin sopan dan pandai mengumbar ayat-ayat kitab suci. Apalagi jika ybs, piawai berpidato, yang mampu menghubungkan antara Banua ginjang, Banua Tonga dengan Banua Toru. Masyarakat lebih tergiur dan terlena kepada Cabup yang royal mengumbar janji, yang dengan kecerdasannya berani berjanji, mampu menghapuskan kemiskinan, meniadakan stunting, mampu meraih swasembada pangan dan seterusnya. Tetapi abai atau kurang jeli menelisik watak si calon, bahkan lupa mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri, sebagai pemilih/pengusun g,“Apakah benar si calon bisa memimpin Kabupaten? Atau hanya singgah sambil memungut fee-fee proyek, atau sesungguhny hanya sekedar mencatatkan sejarah untuk diri dan keluarganya, bahwa dia pernah jadi Bupati?”
Bercermin dari realitas yang lalu dan melongok kenyataan kini, demi hutatta itu, seharusnya para pemikir, pemerhati, yang berada di hutatta maupun yang cari nafkah jauh sampai ke Papua, memberi perhatian yang seksama, bahkan baiklah mencari figur-figur untuk disodorkan di Pilbup 2020, yang nanti disodorkan sebagai Cabup. Tentu, dan mutlak, bukan karena semarga, karena hula-hula, Tulang, tulang rorobot, Bonaniari, tetapi kriteria pokok-nya ialah yang bersangkutan; Sudah selesai dengan dirinya, yakni tak lagi korupsi untuk menambah kekayaannya, keluarganya. Tak lagi matanya suka kedap-kedip kalau ada wantia cantik lewat di depannya, dan tak menjadikan kursi Bupati itu sebagai ajang untuk memegahkan diri dan yang mampu menahan lidahnya agar tidak terlalu sembarangan memonyongkan mulutnya untuk marah-marah dan memarahi orang lain secara tidak patut.
***
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good. https://accounts.binance.com/el/register-person?ref=T7KCZASX
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me. https://www.binance.com/pt-PT/join?ref=V2H9AFPY
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.