Mengenang 70 tahun (1945-2015) Proklamasi 1945, yaitu pernyataan kehendak bangsa Indonesia menentukan nasib sendiri, antara lain membentuk negara untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang budaya.
Disadari atau tidak seakan jelas bahwa kaum Arablah sebenarnya sekarang yang sedang menjajah Indonesia. Lihat, sejumlah orang pemimpin alim ulama negeri ini adalah keturunan Arab. Gerombolan bolot yang tukang bikin onar terdapat orang bertitel habib. Para habib-habib ini disebut-sebut sebagai keturunan Nabi Muhammad, dan gelar habib ini telah menjadi sebuah tiket untuk mendapat perlakuan khusus. Tidak tahu kenapa keturunan nabi harus dihormati walaupun perilakunya banyak yang tidak terpuji. Janggut nabi saja ditiru konon pula keturunannya tidak disanjung tinggi.
Mungkin pembawa agama-agama yang lain beruntung tidak mempunyai keturunan, sehingga arogansi karena mengklaim diri sebagai keturunan nabi tidak merajalela di bumi ini.
Bayangkan, negara yang sudah dinyatakan merdeka sejak 1945 ternyata masih dalam imperialisme ASIA BARAT (ARAB), bukan BARAT. Selama ini berbagai isyu tentang neokolonialisme Barat ditiup-tiupkan dengan gencar, opini bangsa digiring untuk membenci Barat. Ternyata ini semua pekerjaan musuh dalam selimut, selimut agama.
Kemajuan teknologi dan perekonomian Barat dan perkembangan bisnis yang sedemikian pesat serta cara hidup ala Barat yang praktis sangat gampang ditiru. Hal ini telah diperhitungkan sebagai ancaman yang mengerikan dalam pandangan imperialisme Arab ini, sehingga isu neokolonialisme Barat dan Kristenisasi dihembuskan untuk keuntungan imperialisme Arab.
Segala yang berbau Barat dikelompokkan sebagai peradaban kaum kafir oleh karenanya menjadi sesuatu yang haram. Orang tua termasuk guru-guru agama menjadi unjung tombak penyampaian keharaman yang berbau Barat ini. Sebagian besar orangtua di Indonesia memang relatif masih sangat muda-muda. Baru punya sedikit janggut, lelaki sudah boleh mengajak perempuan “anak baru gede” untuk menghadap penghulu. Tidak perduli apakah dia sudah matang atau belum untuk mendidik anak dan memberikan anaknya makan kelak.
Mereka rata-rata tidak berpendidikan yang cukup sehingga tidak dapat berpikir rasional. Jadi begitu ada hasutan dari orang-orang yang mengaku ahli agama, mereka langsung tunduk sukarela, apalagi kalau disuplai uang pula. Perdebatan diharamkan, teristimewa perdebatan soal agama, tidak tersentuh. Melakukan sesuatu atas nama agama seperti kerbau dicucuk hidung, tidak punya daya kritis sama sekali.
Melihat gampangnya sebagian besar anak bangsa ini dipengaruhi atas nama agama, adalah pengaruh indoktrinasi bahwa agama tidak boleh diperdebatkan. Para kaum Arab ini tidak mengajarkan agama itu sebagaimana seharusnya. Agama yang disampaikan tidak untuk menjadi pencerahan otak bagi umat, tetapi cenderung menjadi pembodohan. Tujuan mereka memang adalah untuk menjajah, bukan untuk memanusiakan manusia dengan ajaran agama.
Seandainya bangsa ini mendapat pendidikan agama dengan benar serta dari sumber yang benar, tidak akan mungkin ada yang bernama Front Pembela Islam, Jama’ah Ansharut Tauhid, Laskar Jihad, dan lain-lain gerombolan bolot yang lebih bangga menjadi anggota kesatuan organisasi ekstrimis Islam Asia Barat / Timur Tengah daripada sebagai Islam Indonesia. Tidak mungkin orang yang bernama habib-habib itu menjadi alim ulama dan pemimpin gerombolan bolot di negeri ini. Sialnya, kesempatan untuk berfikir kritis terhadap agama sudah dipunahkan sejak awal. Sehingga dengan gampang anak-anak bangsa yang kurang pendidikan dan hidup kekurangan ini digiring untuk menjadi ekstrimis dan tunduk sukarela menjadi budak para Arab untuk mewujudkan ambisi mereka untuk meng-Arab-kan Indonesia.
Kemiskinan dan kebodohan ini telah dimanfaatkan, sebagian besar anak bangsa ini sudah lebih bangga mampu berbahasa Arab daripada mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Lebih bangga memakai gamis di jalan-jalan daripada memakai pakaian tradisional yang diwariskan leluhur bangsa Indonesia.
Apakah kita sudah sangat terlambat untuk membuang semua peradaban Arab dari bumi Indonesia ini? Saya fikir tidak ada istilah terlambat untuk membuang kebolotan. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang bolot. Saya melihat tidak satupun peradaban Arab yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa ini dalam bidang apapun. Yang diberikan mereka hanyalah pembodohan, pembolotan, membuat orang tinggal manut.
Jika kita boleh bandingkan – maaf – dengan kehidupan orang Kristiani Indonesia, misalnya. Mereka boleh menjadi orang yang sangat taat beragama, tetapi hidup kesehariannya tetap menjadi orang Indonesia. Mereka tidak langsung mengubah cara hidupnya seperti bagaimana dulu Yesus hidup secara lahiriah. Padahal seharusnya, sosok Yesus yang gambarnya ada di mana-mana sangat mudah untuk ditiru, tetapi tidak satupun penganut agama Kristiani meniru cara berpakaian Yesus, meniru jenggotnya atau keriting rambutnya. Yang mereka praktekkan adalah kasih sayang yang diajarkan Yesus, bukan tampilan Yesus secara lahir.
Orang Bali Kristiani tetap dengan budaya Balinya, demikian juga Batak, Toraja, Jawa dan lain-lain. Mereka tetap tampil sebagai orang Indonesia, mereka beribadah dalam bahasa asalnya masing-masing, bahasa China, Batak, Sunda, Bali, Jawa, dan lain-lain. Malah tidak ada gereja yang berbahasa Ibrani di Indonesia, sebagaimana dulu Yesus mempergunakan bahasa itu mengajar murid-muridnya. Kristiani tetap menghargai budaya asal pemeluknya tanpa sama sekali menerapkan budaya Yesus (budaya Yahudi / Israel). Pemeluk Kristiani dari suku apapun diterima sebagai pribadi yang merdeka, secara lahir mereka tetap sebagaimana asalnya, yang diubahkan adalah kehidupan spiritualnya, jiwanya.
Sebelum bangsa ini benar-benar hilang, sebelum identitas kita sebagai bangsa Indonesia tergantikan oleh identitas Arab, mari kita berbenah. Mengikis segala bentuk penjajahan dalam setiap bentuknya di bumi Indonesia ini. Jangan lengah dengan penjajah yang bertopeng agama, bercerminlah kepada penganut agama-agama lain di Indonesia, mereka lebih hidup merdeka sebagai bangsa Indonesia walaupun mereka menganut salah satu agama yang semuanya adalah agama import. Jangan biarkan Arab-arab itu memimpin kerohanian anda, bangsa ini sudah mengenal Islam ratusan tahun, sudah seharusnya ada Islam yang berkepribadian Indonesia, bukan berkepribadian Arab.
Indonesia dengan wilayah yang luas, alam yang kaya, letak yang strategis serta jumlah penduduk yang sedemikian besar terbelakang memang adalah sasaran empuk untuk dijadikan sekutu. Bangsa Arab dan segala bangsa-bangsa di dunia sadar akan hal itu. Bangsa-bangsa besar di dunia ini melihat potensi yang dimiliki Indonesia. Dahulu Belanda datang dengan cara kasar menjajah Indonesia, demikian pula Jepang.
Nah, bangsa Arab, dengan sangat licik masuk menjajah Indonesia dengan memperalat agama Islam, dengan sifat religius yang dimiliki Indonesia, bangsa ini begitu saja mengamini semua apa yang dikatakan bangsa Arab sehingga banyaklah bangsa ini menjadi orang-orang tertipu. Mereka berfikir telah menganut agama Islam yang benar, tidak tahunya hanya menganut budaya Arab yang sarat dengan kekerasan, keberingasan. Musuh yang menikam dengan senyuman manis adalah lebih berbahaya daripada yang menikam dengan amarah.
Mungkin sulit dipercaya atau sedikit diketahui, bahwa imperialisme Arab di wilayah yang kini masuk “Negara Kesatuan Republik Indonesia” telah berlangsung sejak abad-7. Pada abad tersebut telah terdapat sejumlah koloni Arab di negeri ini. Mereka datang karena negeri ini relatif lebih nyaman dibanding negeri sendiri. Sebagian besar dunia Arab kering kerontang, sering terjadi perang antara lain perang saudara. Konflik antar dinasti semisal ‘Abbasiyyah, ‘Ummayyah dan Fathimiyyah – yang notabene ketiganya masih terhitung keluarga besar nabi – adalah fakta yang sulit dibantah. Begitu pula konflik dengan bangsa lain semisal Perang Salib (1095-1291) dan perang kolonial sejak abad-16.
Mengingat jarak antara Nusantara dengan Arabia yang terbilang jauh dan terpisah laut luas, maka kolonisasi Arab di Nusantara tidaklah semasif dan secepat apa yang mereka lakukan di Afrika dan Eropa. Mereka hadir secara berangsur-angsur di wilayah yang umumnya relatif jauh dari pusat kekuasaan / kerajaan penduduk setempat, semisal di pesisir Minangkabau yang relatif jauh dari pusat Kerajaan Sriwijaya dan Banten yang relatif jauh dari pusat Kerajaan Sunda-Galuh.
Kehadiran sejumlah bangsa Eropa pada abad-16 berangsur-angsur mengurangi kuasa dan pengaruh Arab di Nusantara, namun kuasa atau pengaruh Arab belum pernah betul-betul lenyap di Nusantara. Intinya, Nusantara – dengan segala pesonanya – telah menjadi panggung pertarungan berbagai pengaruh asing sejak menjelang tarikh Masehi. Kini, pada abad-21 imperialisme Arab berangsur-angsur seakan bangkit kembali melalui berbagai ormas (berkedok) agama, atau berkedok “Kebangkitan Islam Abad-15 Hijriyyah”.
Dengan dukungan dana berlimpah sebagai hasil dari sumber alam minyak di Arabia, mereka relatif mudah menebar pengaruh ke negeri ini. Sekian tahun terakhir ini mereka banyak hadir semisal di kawasan wisata Puncak, sekitar 90 km ke arah selatan Jakarta. Muncullah berbagai bisnis jasa dengan memakai huruf Arab di sepanjang jalur tersebut, bahkan saya dapat info bahwa bisnis jasa semisal toko buku, photo copy, travel yang memakai huruf Arab juga merangkap jasa kawin kontrak – tentunya antara lelaki Arab dengan perempuan pribumi. Anehnya – atau konyolnya – warga setempat senang menerima mereka, mereka merasa beruntung mendapat jodoh atau menantu lelaki Arab, padahal tidak diimbangi dengan kesediaan orang Arab berjodoh atauarab bermenantu lelaki pribumi. Inilah akibat dari pemahaman agama Islam yang “Arab minded”, artinya menjadikan Arab sebagai ukuran beragama Islam. Apa-apa yang berasal dari Arab dianggap agama Islam, semisal janggut dan gamis. Padahal bukan cuma Nabi Muhammad yang bergamis dan berjanggut, namun musuhnya semisal Abu Lahab dan Abu Jahal juga demikian, karena mereka sama-sama orang Arab. Nabi diutus ke Arabia karena mereka paling butuh, mereka bangsa yang (sangat) barbar. Jika bangsa sebarbar Arab dapat dibina, maka bangsa lain – yang nota bene kurang sebarbar Arab – akan lebih mudah dibina.
Jelas, nabi diutus untuk mengislamkan orang, bukan mengarabkan orang. Orang diislamkan sambil dibiarkan lestari identitas suku dan bangsanya. Tidak perlu kearab-araban untuk menjadi Muslim yang baik. Ambil Islamnya, buang Arabnya.
Hapuskanlah segala fatwa yang mengharamkan memperdebatkan kebenaran yang diseru-serukan oleh sejumlah tokoh agama yang “Arab minded” supaya anda benar-benar mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. Seharusnya semakin manusia mengenal Tuhan (lewat agama yang dianutnya) maka sifat-sifat Tuhanpun akan menjadi denyut hidupnya.
ARABISASI ATAU ISLAMISASI
Menyeru-nyeru kebesaran Tuhan dengan pedang terhunus dan amarah yang membara di dada adalah penghinaan kepada Tuhan itu sendiri.
Terpulang pada anda, apakah anda merasa dijajah kaum Arab atau tidak. Perlu difikirkan, kenapa membiarkan habib-habib memimpin anda, padahal kita punya semisal Pak Nasution, Siregar, Teungku, Bagindo Rajo, Tuanku, Mas Suparno atau Kang Jali, dan lain-lain. Bangunlah agama Islam yang berkepribadian Indonesia – anti kekerasan, anti keras kepala, anti benar sendiri, anti brutalisme, anti gamis – karena kita punya budaya sendiri, budaya Indonesia. Jangan cuma mengenang orang-orang yang melawan imperialisme Barat dan Jepang. Jangan cuma menganggap pahlawan atau pejuang, orang-orang yang melawan imperialisme Barat dan Jepang. Tetapi kenanglah, hargailah, jadikanlah pahlawan untuk para penentang imperialisme Arab.
Kepada aparat, jangan ragu-ragu mengamankan para gerombolan bolot itu, demi kedamaian di bumi Indonesia tercinta. Mereka telah menjadi momok yang menakutkan dan telah mencoreng wajah bangsa ini dalam pandangan dunia internasional.
Salam “MERDEKA” dari Ketua DPN PERMAPAN.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article. https://www.binance.info/join?ref=OMM3XK51
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks.
I am extremely inspired together with your writing skills as neatly as with the structure for your weblog. Is this a paid topic or did you modify it yourself? Anyway stay up the excellent high quality writing, it is rare to look a nice blog like this one these days!
Aradığım her şeyi bu sitede buldum. Hem görsel kalite hem iletişim açısından çok başarılılar. Ankara escort arayanlara öneririm.
Aradığım her şeyi bu sitede buldum. Hem görsel kalite hem iletişim açısından çok başarılılar. Ankara escort arayanlara öneririm.
гарантия при продаже аккаунтов аккаунт для рекламы
маркетплейс для реселлеров аккаунт для рекламы
перепродажа аккаунтов услуги по продаже аккаунтов
услуги по продаже аккаунтов магазин аккаунтов
купить аккаунт площадка для продажи аккаунтов
маркетплейс для реселлеров заработок на аккаунтах
маркетплейс аккаунтов маркетплейс аккаунтов соцсетей
Buy accounts Account Trading
Secure Account Sales Account Buying Platform
Account market Account Purchase
Account Buying Service Website for Buying Accounts
Account Acquisition Secure Account Purchasing Platform
Sell Account Purchase Ready-Made Accounts
Account Trading Service Account Sale
Marketplace for Ready-Made Accounts Website for Selling Accounts
Website for Buying Accounts Purchase Ready-Made Accounts
Ready-Made Accounts for Sale Website for Buying Accounts
Buy and Sell Accounts Account Purchase
account catalog account catalog
account store guaranteed accounts
account trading platform buy accounts
account exchange account purchase
website for selling accounts secure account purchasing platform
website for selling accounts account marketplace
gaming account marketplace buy account
buy and sell accounts verified accounts for sale
website for selling accounts verified accounts for sale
verified accounts for sale https://accounts-marketplace.org/
account trading service database of accounts for sale
database of accounts for sale account exchange
account acquisition account sale
account purchase account buying platform
sell accounts account market
account acquisition account market
account market social media account marketplace
account sale buy accounts
database of accounts for sale account exchange
database of accounts for sale sell pre-made account
social media account marketplace website for buying accounts
account marketplace account exchange service
find accounts for sale https://sale-social-accounts.org
account selling service account buying service
account buying service account trading platform
account buying service sell account
buy accounts buy and sell accounts
secure account sales accounts market
purchase ready-made accounts https://accounts-offer.org
account exchange service buy accounts
account sale https://buy-best-accounts.org
account store buy accounts
find accounts for sale https://accounts-marketplace.live
account sale https://social-accounts-marketplace.xyz
buy pre-made account https://buy-accounts.space
account catalog accounts market
account exchange service https://social-accounts-marketplace.live
sell accounts https://buy-accounts.live
account buying service https://accounts-marketplace.online/
account sale https://accounts-marketplace-best.pro
маркетплейс аккаунтов https://akkaunty-na-prodazhu.pro
продать аккаунт https://rynok-akkauntov.top
покупка аккаунтов https://kupit-akkaunt.xyz/
биржа аккаунтов https://akkaunt-magazin.online/
маркетплейс аккаунтов akkaunty-market.live
маркетплейс аккаунтов https://kupit-akkaunty-market.xyz
маркетплейс аккаунтов https://akkaunty-optom.live
купить аккаунт https://online-akkaunty-magazin.xyz
маркетплейс аккаунтов соцсетей https://akkaunty-dlya-prodazhi.pro/
маркетплейс аккаунтов kupit-akkaunt.online
buy old facebook account for ads https://buy-adsaccounts.work
buy fb ad account https://buy-ad-accounts.click/
buy aged facebook ads accounts https://buy-ad-account.top/
facebook accounts for sale facebook ad account buy
facebook ad account buy https://ad-account-buy.top
buy fb ad account https://buy-ads-account.work/
buy facebook ad account https://ad-account-for-sale.top/
buy facebook ad account buy fb ads account
facebook accounts to buy https://ad-accounts-for-sale.work
buy google ads account https://buy-ads-account.top
google ads agency account buy https://buy-ads-accounts.click
buy account facebook ads buy aged fb account
buy google ads threshold accounts https://ads-account-for-sale.top
google ads accounts for sale https://ads-account-buy.work
adwords account for sale https://buy-ads-invoice-account.top
buy google ad account https://buy-account-ads.work
buy google ad account https://buy-ads-agency-account.top
google ads account buy https://ads-agency-account-buy.click
facebook verified business manager for sale buy facebook business account
google ads accounts https://buy-verified-ads-account.work
buy business manager facebook buy-bm-account.org
buy facebook verified business manager https://buy-verified-business-manager-account.org/
buy facebook business manager verified buy verified facebook business manager account
facebook business account for sale business-manager-for-sale.org
buy facebook business manager accounts buy-business-manager-verified.org
buy facebook business manager https://buy-bm.org/
verified business manager for sale buy fb business manager
buy business manager account buy-business-manager-accounts.org
tiktok ads account for sale https://buy-tiktok-ads-account.org
tiktok ads account buy https://tiktok-ads-account-buy.org
buy tiktok ads account https://tiktok-ads-account-for-sale.org
buy tiktok ad account https://tiktok-agency-account-for-sale.org
buy tiktok ad account buy tiktok ads accounts
buy tiktok ads account https://buy-tiktok-ads-accounts.org
tiktok ads account buy https://buy-tiktok-ads.org
buy tiktok ads accounts https://buy-tiktok-business-account.org
tiktok ad accounts https://tiktok-ads-agency-account.org