KabarIndonesia – Mengawali karir sebagai CPNS tahun 1976 dengan pangkat/golongan Juru Muda Tingkat I (I/b)di kantor Camat Simanindo Ambarita (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara) akhirnya Drs.Melani Butarbutar, MM., pada Februari tahun 2017 lalu memasuki purna bakti (pensiun) sebagai Aparatur Sipil Negara.
Ia telah mengabdi kepada negara selama 40 tahun dan dengan pangkat (pensiun) Pembina Utama Madya (IV/d). Terakhir kalinya bertugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (November 2014-2017) setelah sebelumnya ia menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Samosir,
Selama 40 tahun bekerja penuh sebagai pegawai Pemerintah, Melani merasa tidak ada waktu untuk langsung berhubungan/melayani kebutuhan-aspirasi rakyat.
“Terakhir menjelang pensiun sebagai Kadisdukcapil, disitulah saya merasakan bagaimana nikmatnya melayani warga secara langsung dengan hati tulus. Dengan motto “Dukcapil Bisa, Melayani Setulus Hati”, saya sungguh-sungguh memberi hati tanpa pamrih, yang penting bagi saya waktu itu, masyarakat mendapat haknya secara gratis dan tepat waktu,” ujarnya bahagia.
Menurutnya, saat di Dukcapil lah dia menyadari dan merasakan betapa kehadiran pemerintah benar-benar nyata memberi pelayanan kepada masyarakat. “Saya sungguh bertekad dengan setulus hati, tanpa pamrih, menggunakan waktu saya melayani surat dan akta yang dibutuhkan masyarakat. Memproses e-ktp, akta catatan sipil, apalagi KK yg harus tanda tangan basah Kadis bisa sampai ratusan dokumen sehari” kenang Melani.
Sesuai ketentuan dan peraturan kepegawaian, saat menjabat kepala dinas Dukcapil ini, Melani memasuki usia pensiun dengan masa kerja 40 tahun pada pangkat/golongan IVd.
“Puji Tuhan, saya sangat bersyukur bisa sampai di penghujung tugas sebagai abdi negara, masuk CPNS formasi golongan I/b dan pensiun golongan IV/d, dengan masa kerja lebih dari 40 tahun, tuntas tanpa masalah.” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Di masa pensiun, Melani dan isterinya serta keluarganya tetap tinggal di rumah mereka di Samosir, dan itu sudah menjadi kesepakatan keluarga saat membangun rumahnya di Ambarita. “Kami pensiun dan tinggal tetap di Samosir, kami bangun rumah disini sebagai bukti cinta kami untuk Samosir” kenangnya.
Pensiun memberinya kesempatan baik untuk bergabung dalam aktivitas kemasyarakatan, bersama istri hadir dalam pesta adat, acara suka/duka, bergabung dengan komunitas pemuda, desa, gereja juga pelaku pariwisata, serta aktif di sosmed (fb, grup WA) memantau perkembangan informasi sosial, ekonomi, dan politik.
Terkait dengan ikutnya dia menjadi caleg di pemilu bulan April 2019 ini,diakuinya bahwa sesungguhnya semasa masih aktif menjadi PNS, ada beberapa partai politik yang memintanya bergabung dan dicalonkan sebagai anggota legislatif. Namun semua itu ditolaknya.
Baru setelah pensiun, didukung rekan dan sahabat yang mempertimbangkan pengalamannya di pemerintahan, Melani Butarbutar akhirnya mencalonkan diri sebagai caleg dengan beberapa catatan seperti:
Ma. Tidak menggunakan money politik, bagi-bagi uang karena kita tidak memiliki uang banyak apalagi jangan sampai ngutang/pinjam duit dari bank atau sponsor.
b. Jangan ambisius, berharap menang boleh tapi jangan berakibat (kalo kalah) stress atau sakit.
c. Sepakat nanti kalau menang dan duduk sebagai legislatif melayani warga masyarakat sesuai kemampuan, bukan untuk ngumpul harta/duit (agar kaya) tetapi membantu masyarakat/konstituen.
Melayani dan menjadi Saluran Berkat bagi Warga
“Inilah kesempatan untuk melayani warga secara langsung sebagai penampung dan penyalur aspirasi rakyat, bukan semata untuk kepentingan pribadi/keluarga setelah 40 tahun lebih sebagai warga pemerintahan/loyalis penguasa,” begitu dikatakan Melani terkait pencalegannya.
Mengusung slogan, “Melayani Sepenuh Hati, Menjadi Berkat dan Saluran Berkat bagi Warga (iman Kristiani)”, Melani memilih Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai pengusung pencalegannya untuk DPRD II, di dapil 2 Kec. Simanindo-Onanrunggu.
Ia memilih Partai Nasdem karena menurutnya dipimpin oleh seorang pembaharu yang komit dengan NKRI dan anti korupsi. Bahkan Surya Paloh, para pemimpin dan kader di DPP hingga DPD sampai saat ini masih berintegritas dan komitmen bersih. Ia meyakini partai inilah salah satu partai yang bersih, tidak meminta mahar untuk mencalonkan atau dicalonkan, serta yang pertama kali mengusulkan Jokowi sebagai Capres kembali di 2019.
“Saya tidak membayar sepeser pun mahar untuk menjadi caleg,” tegasnya. Keberanian untuk ikut bertarung menjadi caleg tersebut juga didorong keinginan mengubah pemahaman bahwa dalam pemilu, pemilih harus cerdas yakni memilih bukan karena dibayar atau bagi duit (wani piro), tidak membawa seseorang kedalam pencobaan (memaksa korupsi) dan menjadi tidak peduli.
“Restorasi memang harus ada yang memulai, yang terutama dari diri sendiri,” tandasnya. Sebagai calon wakil rakyat, Melani menawarkan Program Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata (ekonomi kreatif ) berbasis budaya dan agro/pertanian yang sangat erat dengan potensi yang dimiliki dapilnya.
Program ini mencakup upaya membangun sumberdaya manusia menjadi masyarakat pariwisata yang handal dan berdaya saing dengan dijadikannya Geopark Kaldera Toba sebagai anggota Geopark Global Unesco, juga bergabung di komunitas Pramuwisata.
Pengalamannya sebagai mantan Kadis Pariwisata, Seni Budaya, membuatnya melihat potensi budaya perlu dilestarikan dan dikembangkan bagi kelanjutan hidup masyarakat melalui pemanfaatannya dalam kepariwisataan.
Terkait pencalonannya sebagai caleg tersebut, Melani berharap bahwa pemilih tidak mengharapkan uang (pembeli suara) atau janji-janji kampanye. Tetapi pemilih yang mengharamkan transaksional dan janji proyek. Pilihlah orang yang berintegritas, berpengalaman melayani dengan tulus ikhlas dan mau memberi perhatian.
Bagi Melani, menebar janji atau membagi bagi uang adalah kejahatan yang merusak demokrasi. “Makanya saya tidak berjanji kepada warga masyarakat, tetapi berjanji terhadap diri sendiri (dalam hati) dan kepada pemilik saya (Tuhan YMK) untuk menjadi berkat dan saluran berkat serta melayani sepenuh hati. Persahabatan-persaudaraan jangan dinilai dengan uang atau harta,” ujarnya dengan tegas.
“Tuhan masih memberi kesehatan dan kekuatan, dan sebagai ucapan syukur dan terimakasih untuk Samosir, saya ingin mengabdi buat kepentingan rakyat Samosir. Jika selama ini saya mengabdi sebagai PNS, abdi pemerintah, kedepan jika Tuhan mengijinkan akan menjadi pelayan masyarakat yang melayani kepentingan dan kebutuhan mereka. Itu janji dan tekad saya ke depan”, jelasnya bersemangat.
Menyadari dirinya jika kelak menjadi anggota DPRD, sebagai mantan aparat pemerintah, dia telah sejak awal mempersiapkan visi dan misi serta komitmennya. Dikatakannya, visi dan misi ini disusun berdasarkan pengalaman dan pemahaman atas kondisi realita masyarakat serta harapan kemajuan daerah di masa mendatang. Namun dia sadar, bahwa visi misi ini akan dapat diwujudkan hanya dengan adanya kebersamaan dan sinergitas antara sesama anggota DPRD dengan Eksekutif serta stakeholers lainnya.
Berikut diturunkan visi dan misi Drs.Melani Butarbutar, MM, caleg Nomor 3 partai Nasdem dari dapil 2 Samosir (kecamatan Simanindo-Onanrunggu), sebagai berikut:
Visi :
Mari bangkitkan potensi kekayaan “Habatahon” (adat budaya, uhum, ugari) untuk mendukung pengembangan pertanian dan pariwisata.
Misi :
1. Pemberdayaan Lembaga Adat Budaya Masyarakat untuk mendukung pembangunan Sosial Budaya dan Peradaban bagi kemajuan daerah.
2. Mendorong penguatan investasi infrastruktur fisik sebagai fondasi perekonomian, dan infrastruktur sosial terfokus pada peningkatan kualitas SDM, termasuk kualitas pelayanan publik.
3. Pengembangan kebijakan pemerintah khusus bidang Kepariwisataan dan Pertanian buat Kehidupan Sosial Ekonomi dan kesejahteraan Masyarakat
Komitmen sebagai seorang Caleg (jika nanti berhasil):
1. Melaksanakan hak dan kewajiban serta tugas fungsi dewan sbg legislator, sosial kontrol terhadap pelaksanaan pemerintahan, pembangunan danang kemasyarakatan.
2. Membangun komunikasi kreatif dan aspiratif dalam semangat pembaruan (restorasi) dengan segenap pihak pelaku pembangunan.
3. Mengutamakan pemerataan pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.(*)
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.