Perjumpaan dua Pemimpin Besar (Keagamaan) Dunia, yakni Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, dan Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed al-Tayeb di di Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Senin (4/2) adalah Pertemuan Persaudaraan bagi Umat Manusia.
Ini menjadi catatan spektakuler dan contoh ekstrem dari perbedaan keagamaan, bisa bertemu dan bekerja sama untuk kemanusiaan. Hasil pertemuan yang dituangkan menjadi dokumen bersejarah tentang persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan guna menangkal terorisme dan radikalisme.
Dokumen bersejarah yang dikenal dengan nama Deklarasi Abu Dhabi itu berisikan tujuh poin penting, yakni:
1) seruan kepada pemimpin untuk membudayakan hidup damai dan toleran;
2) apresiasi terhadap pencapaian positif peradaban modern sekaligus prihatin terhadap degradasi etika dan moral;
3) kebangkitan agama sebagai pijakan nilai bagi generasi baru;
4) pengakuan atas hak-hak perempuan dalam berbagai bidang;
5) perlindungan terhadap anak;
6) rekonsiliasi di antara umat beragama; dan
7) kerja sama antara Vatikan dan Al-Azhar untuk menyosialisasikan visi dan misi dokumen tersebut.
MENERIMA ‘sang lain’
–. Kesepakatan tersebut merupakan prestasi besar abad ini karena membenihkan asa perdamaian dunia.
Paus Fransiskus dan Imam Besar al-Tayeb merupakan tokoh berpengaruh yang kiprahnya sangat dinantikan di tengah beragam tumpukan krisis saat ini.
📍 *Keduanya menorehkan tinta emas untuk mereparasi hubungan antara Kristen dan Islam*.
Keputusan itu jelas lebih produktif ketimbang tesis Samuel P Huntington 1990-an. Bukannya mencari jalan untuk keluar dari berbagai krisis, ilmuwan politik AS itu justru mengeluarkan tesis provokatif tentang
clash of civilization.
📍 *Menurutnya, relasi antara Barat dan dunia Islam akan diwarnai berbagai ketegangan karena perbedaan peradaban yang berakar pada agama*.
*Jika mengikuti tesis tersebut, ketegangan merupakan keniscayaan karena berbagai perbedaan yang sulit didamaikan*.
*Deklarasi Abu Dhabi itu memberikan gambaran bahwa perbedaan bukan alasan bagi kita untuk berpisah*.
📌 *Perbedaan merupakan keniscayaan yang harus diakui dan diapresiasi*.
📌 *Perbedaan tidak harus melahirkan konflik, apalagi kekerasan sebagaimana terjadi saat ini di berbagai negara*.
📍 Banalitas kekerasan Boko Haram di Nigeria,
📍 penderitaan kaum muslim Rohingya di Myanmar,
📍 dan bara api peperangan di Timur Tengah merupakan beberapa contoh betapa tanpa toleransi dunia akan terus berlumuran darah.
Hal penting yang disuarakan Paus Fransiskus dan Imam al-Tayeb ialah ajakan untuk menerima ‘Sang Lain’ sebagai keharusan yang tidak terelakkan.
Perdamaian hanya mungkin tumbuh di atas sikap saling menerima dan menggandengnya dalam kerja sama yang saling mendukung.
*Penerimaan tersebut tumbuh di atas kesadaran bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang harus diakui dan diberi martabat tinggi*.
‘Sang Lain’, *merupakan pribadi utuh dan bermartabat yang mempunyai suara dan prakarsanya sendiri*. Soal itu juga dielaborasi secara menarik oleh Karen Amstrong di 1993 terbit bukunya A History of God.
Baginya, tidak terhindarkan adanya the plurality of discourse on God.
Meski beragam, inti semua agama sama; belas kasih. Itu berarti semakin beragam agama, semakin banyak sumber belas kasih.
Atas dasar itu, mantan biarawati Katolik itu merasa prihatin dengan aneka kekerasan atas nama agama. Katanya, bertengkar tentang agama tidak ada manfaatnya dan tidak kondusif bagi pencerahan.
📍 *Agama sejati ialah agama humanistis, agama kemanusiaan, agama yang mengembangkan dan menyuburkan nilai-nilai kemanusiaan*.
*Bukan sebaliknya, agama yang membinasakan manusia dan kemanusiaan*.
*Agama yang diperlukan dewasa ini ialah agama yang mewartakan dan menawarkan pembebasan, menawarkan energi pembebasan bagi kemanusiaan*.
📍 *Kerja sama antarumat beragama merupakan kebutuhan mendesak, tak bisa ditawar-tawar*.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://accounts.binance.com/de-CH/register-person?ref=V3MG69RO
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?