Catatan Sejarah calon pemimpin

Copas dari WA (sitanggangariden)

*PRABOWO (Antara Rumor dan Fakta)*

Lagi ramai tentang 30 alasan untuk memilih Prabowo. Dari mulai IQ, Sikap, Sifat hingga yg pernah dilakukan saat berkarier di militer.

Mari kita coba uraikan pernyataan2 tersebut berdasarkan fakta dan data. Kita uraikan berimbang, artinya jika ada pernyataan yg sesuai data atau fakta, kita akui kebenarannya.

Ada juga beberapa pernyataan yg tidak diurai karena menyangkut selera seseorang dalam memilih pemimpin (seperti sifat keras dan kaku) serta kewajaran seorang tokoh politik dalam merangkul kelompok sosial dan menjadi ketua organisasi kelompok tertentu.

Ini cukup panjang tapi mari kita lihat faktanya.

#_Prabowo_Tegas_Dalam_Bertindak dan bisa melihat masalah negara sebelum yg lain melihatnya.

Semua politisi punya pandangan kedepan. Begitu juga semua perwira militer dan polisi, mereka dididik untuk bisa mengantisipasi masalah yg akan timbul. Ini pelajaran dasar dalam ilmu intelijen.

#_Prabowo_Pemimpim_Partai Bukan Petugas Partai
#_Tidak__Pro_Asing,

Seharusnya partai hanya tempat mendidik kader dan menjadikan kader tersebut sebagai seorang politisi handal. Dan bila berkualitas bisa dijadikan seorang pemimpin.

Jika seseorang mendirikan Partai hanya untuk ambisi politik pribadi, nantinya, akan timbul sikap diktator atau politik dinasti. Keputusan politik tidak berdasarkan kesepakatan tapi berdasarkan keinginan pribadi pendiri partai.

Lihat saju kasus AHY, karena anak dari pemilik partai, dia diusung2 untuk menjadi Gubernur hingga Presiden/wakil, padahal dalam dunia politik dia masih hijau.

Begitu juga terpilihnya Sandi Uno sebagai cawapres Prabowo. Keputusan yg dibuat berdasarkan keinginan Prabowo sebagai pemilik Gerdindra. Bahkan saran dari kelompok atau koalisinya diabaikan. Jika dia demokratis, dia harusnya mempertimbangkan asas kebersamaan daripada ego politik pribadi.

Prabowo sangat pro asing, terutama barat. Dalam sebua videonya dia mengatakan, “Saya dari elite Indonesia yg terus terang saja kiblatnya ke barat. ‘We are a westernise elite’.
Kita ini kagum sama barat. Kita besarnya di alam itu. Jadi saya besar di alam… nilai2 barat itulah nilai2 modern dan kalau mau maju, kita harus westernisasi.”

Bahkan adiknya, Hashim Djojohadikusumo,  menjanjikan jika Prabowo menang, AS akan menjadi mitra utama untuk hubungan ekonomi. Ini dijanjikan pada acara USINDO Washington Special Open Forum Luncheon yang berlangsung di Washington DC pada tanggal 17 Juli 2013 lalu.

Dalam pidatonya Hashim mengatakan, “Prabowo adalah seseorang yang sangat pro-Amerika, dia sekolah SMA di Amerika, sekolah sebelum SMA juga Amerika.

Dia mengambil sekolah komando pasukan khusus di Fort Benning, Fort Bragg. Saya juga pro-Amerika. Sampai beberapa saat yang lalu, saya seorang investor di California, investor besar, bisnis minyak.

Jadi, ya, Amerika Serikat akan menjadi partner yang mendapat perlakuan khusus di dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Partai Gerindra.”

#_Prabowo_Cerdas_IQnya_152,

IQ tinggi bukan patokan seseorang bisa memimpin. Pemimpin lebih membutuhkan EQ, Emotional Quotient yaitu keahlian seseorang untuk berkomunikasi dalam dua sudut pandang yang berbeda.

Artinya seorang pemimpin harus memiliki rasa empati.dan tau kapan mendengar, kapan bersikap tegas, kapan berkompromi dan kapan memutuskan.

Jangan kagum dgn IQ tinggi seseorang sebab, seorang psikopat pun punya IQ tinggi, bahkan lebih dari 152.

#_Prabowo_Setia, Tak Pernah Langgar Perjanjian Batutulis.

Perjanjian Batu Tulis adalah masalah antara Prabowo dan Megawati yang berjanji ingin mendukung pencalonan Prabowo sebagai Capres.

Mungkin Gerindra punya alasan tersendiri tapi menurut PDI-P, perjanjian Batu Tulis hanya berlaku di pilpres 2009.

#_Prabowo_Berkarakter kuat sudah teruji tahan banting dibidang militer, bisnis dan politik.

Setiap anggota militer memiliki karakter yg kuat, baik disiplin maupun mental. Tapi yg harus diingat, Prabowo bukan lulusan terbaik bahkan pernah tinggal kelas. Dalam karierpun, campur tangan mertuanya yg penguasa orde baru sangat berpengaruh.

Ketika Soeharto berkuasa, kurang dari dua tahun, pangkatnya melesat dari brigjen, mayjen sampai letjen tapi diberhentikan saat usianya masih 47 tahun. Batas pensiun perwira saat itu 55 tahun.

Terlepas beliau salah tafsir dalam menjalankan perintah, pemberhentian tersebut terkait dengan penculikan aktivis pada tahun 1998.

Sebagai seorang pebisnis beliau mungkin cukup teruji, apalagi ditunjang adiknya yg memang terkenal sebagai pebisnis ulung tapi sebagai politikus Prabowo belum teruji.

PS mendirikan Partai Gerindra karena kalah saat maju dalam konvensi calon presiden Partai Golkar. Pada pilpres 2009, Prabowo pun harus menerima posisi sebagai cawapres mendampingi Megawati yg maju sebagai Capres. Itupun akhirnya kalah dengan pasangan SBY – Budiono.

Pada 2014. Prabowo juga dikalahkan Jokowi. Jadi Prabowo berpengalaman sebagai pemimpin di Partainya sendiri tapi tidak mampu mendidik kader2nya. Bahkan mempertahankan Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai Koalisi oposisi pun Prabowo gagal.

#_Prabowo_Militer_NKRI_Tetap_Terjaga
(Megawati -> Sipadan dan Ligitan Diambil Malaysia, Habibie -> Timtim Lepas)

Soekarno Presiden dari sipil, tapi dengan keberanianya beliau merebut kembali Papua dari kekuasaan Belanda lewat Operasi Trikora.

Jokowi juga tegas merubah nama laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara. Tujuannya agar negara2 sekitar tau bahwa wilayah tersebut masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Lepasnya Sipadan Ligitan tidak bisa disalahkan pada Megawati sepenuhnya.

Sengketa Indonesia dan Malaysia atas pulau Sipadan Ligitan sudah dimulai sejak tahun 1967. Malaysia menganggap kedua pulau tersebut milik mereka karena dalam penguasaan koloni Inggris. Bahkan pada tahun 1991, Malaysia menempatkan sepasukan polisi hutan (setara Brimob) melakukan pengusiran semua warga negara Indonesia serta meminta pihak Indonesia untuk mencabut klaim atas kedua pulau.

Tahun 1997, sengketa tersebut akhirnya dibawa ke Mahkamah Internasional dan pada era Megawati keluarlah keputusan bahwa Malaysia berhak atas kedua pulau tersebut.

Untuk Timor Timur, kita tidak bisa menyalahkan Pak Habibie, justru beliau ingin melepaskan cap negara penjajah kepada Indonesia.

Latar belakang sejarah membuktikan bahwa Timor Timur bukan bagian dari NKRI sebab eks kolonial Portugis. Karena keinginan AS yg didukung Australia lah Indonesia menganeksasi Timtim.

Pertanyaannya, KENAPA SOEHARTO MAU MELAKUKAN KEINGINAN AS dan AUSTALIA. Padahal aneksesi adalah bentuk penjajahan dan bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945.

Awal pendudukan Indonesia di Timtim, AS memberikan banyak bantuan persenjataan seperti pesawat OV 10 Bronco dan senapan M16. Namun itu bukan gratis, ada keinginan AS untuk menguasai lahan tambang di Indonesia.

Awal 1991, AS dan Australia mulai mengangkat isu pelanggaran HAM di Timtim oleh Pasukan TNI, termasuk keberadaan pasukan Prabowo. AS pun melakukan embargo terhadap persenjataan Indonesia yg membuat beberapa pesawat F5 Tiger dan Sky Hawk tidak layak terbang karena ketiadaan suku cadang.

Dibalik semua itu, sebenarnya hanya karena ambisi Australia yg ingin menguasai celah Timor.

Pertanyaannya, KENAPA SOEHARTO MEMBIARKAN MILITER LEMAH AKIBAT EMBARGO DAN TIDAK MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN NEGARA LAIN UNTUK PERKUATAN MILITER..??

Jadi bukan pemimpin militer atau sipil yg membuat negara disegani tapi kekuatan militer ikut menunjang.

#_Prabowo_Anak_Soemitro,
Menteri Keuangan era Soekarno

Harus diperjelas juga bahwa Soemitro adalah salah satu tokoh penting dlm pemberontakan PRRI-Permesta pada 1958. Dia merupakan orang yang mengendalikan dan mengorganisir pasokan kebutuhan para pemberontakan dari AS.

Diawal kekuasaan Orde Baru, Soemitro juga yg membawa perusahaan2 Kapitalis AS ke Indonesia seperti Frerport, Chevron dan Caltex.

#_Prabowo_Berhasil_Menjadikan_Kopassus Sebagai Pasukan Elite.

Pasukan ini memang dibentuk untuk menjadi pasukan khusus pada masa perang kemerdekaan.

Dibentuk oleh Mayor Mochamad Idjon Djanbi, seorang berkebangsaan Belanda eks pasukan KNIL. Tujuannya agar TNI memiliki satuan elit, sedikit jumlah personalnya tapi efektif memukul musuh.

Awalnya bernama Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) berubah menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), berubah lagi menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha) hingga akhirnya menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Pasukan ini sudah menjadi pembicaraan dan diperhitungkan dunia saat berhasil melakukan Pembebasan Pesawat Garuda “Woyla” dari pembajak di Don Muang Bangkok tahun 1981.

Saat itu masih bernama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha). Pasukan dipimpin oleh Letkol Sintong Panjaitan.

Jika dikatakan Prabowo membesarkan dalam konteks ‘Jumlah Pasukan’, itu betul.

Saat Prabowo menjabat sebagai Komandan Jendral, Kopassus dimekarkan dari 3 Grup (Brigade) menjadi 5 Grup.  Begitu juga komandannya, jika sebelumnya dipimpin oleh Brigadir Jendral, sejak Prabowo dipimpin Mayor Jendral. Prabowo lah Komandan Jendral Kopassus yg berpangkat Mayor Jendral.

Ini berdampak pada satuan lain yaitu Kostrad. Bila sebelumnya Kostrad dipimpin oleh Mayjen akhirnya dipimpin oleh Letnan Jendral. Suatu hal diluar kebiasaan TNI yg mana setiap pasukan Kotama (Komando Utama) dipimpin oleh Jendral bintang dua.

#_Prabowo_Sabar_Walaupun_Difitnah Tak Pernah Membalas.

Setiap Pemimpin pasti ada pro dan kontra. Yang pro biasanya mencari kelebihan yg kontra biasanya mencari kelemahan, kalau perlu memfitnah.

Jika dibanding Prabowo, fitnah ke Jokowi lah yg lebih banyak. Dari mulai anti Islam hingga PKI. Bahkan orang tuanya pun difitnah.

Fitnah terhadap Jokowi dilakukan oleh lawan politiknya (Kubu Prabowo). Ini diakui oleh Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, yang pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta pada pilpres 2014.

#_Prabowo_Dekat_Dengan_Ulama dan Didukung  Tokoh Agama.

Jika Prabowo dekat dengan ulama, kenapa mengabaikan itjima ulama saat menetapkan cawapres..?
Bukankah yg disarankan ulama adalah Ustad Abdul Somad bukan Sandiaga Uno.

Jokowi juga dekat dengan ulama dan umat Islam. Baru era Jokowi lah penyambutan Hari Kemerdekaan, Istana dijadikan tempat dzikir bersama dengan para ulama.

#_Prabowo_Menyelamatkan_TKI dari Hukuman Mati Padahal Bukan Pejabat Pemerintahan.

Kasus ini bermula dimulai disaat seorang TKW bernama Wilfrida ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Malaysia ditahun 2010.

Prabowo memang mendampingi hingga mencari pengacara terbaik. Akhirnya pada awal tahun 2014, Wilfrida bebas.

Selain kasus Wilfrida, Prabowo juga ikut menyelamatkan 300an TKI yg terkatung2 di Yordania pada tahun 2012.

Melihat tahun kejadian ini, harusnya ditanyakan pada pemerintahan SBY.

#_Prabowo_Ke_Mount_Everest.

Pendakian ke Mount Everest saat itu adalah gabungan dari Kopassus, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Mapala dan Wanadri. Jumlahnya 33 orang dan yg terseleksi memanjat menuju puncak sebanyak 16 orang antara lain Kapten Misirin, Letkol Iwan Setiawan, Serka Asmuji dan Iwan Setiawan dari FPTI.

Dari semua anggota, Serka Asmuji lah yg berhasil sampai puncak pada 26 April 1997 pukul 15.10 waktu Nepal. Prabowo Subianto sendiri hanya sebagai penggagas dan sponsor ekspedisi ini.

#_Prabowo_Blusukan_Hampir_Ke_Semua_Wilaya_Tanah_Air_Sebagai_Prajurit.

Selama di militer, karier Prabowo lebih banyak di Kopassus, bahkan menjadi Danjen sebelum menjabat Pangkostrad selama dua bulan. Sebelum diberhentikan dari TNI, jabatan PS adalah Dansesko ABRI, jabatan bukan pemegang pasukan.

Tugas tempur PS lebih banyak dihabiskan di Timtim, dari tahun 1971 sebagai Dan ton Grup I Parako Kopasandha hingga tahun 1992 yg saat itu sudah menjadi Letkol.

Dalam kariernya, PS tidak pernah menjabat komandan teritorial seperti Kodim, Korem bahkan Kodam. Prabowo tidak terlibat langsung saat digelar operasi militer di Aceh. Dia mengirimkan Kopassus sebagai pasukan BKO Kodam Bukit Barisan.

Prabowo dibenci masyarakat Aceh karena keterlibatan Kopassus di operasi tersebut. Kopassus saat itu identik dengan nama Prabowo Subianto.

#_Pembebasan_Sandera_Mapenduma

Operasi Mapenduma awalnya dibawah komando Kodam Trikora. Kopassus sendiri dilibatkan sebagai pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO).

Ada sebuah insiden dimana seorang perwira pertama Kopassus bernama Letda Sanurip yang bertugas dalam operasi ini, melakukan penembakkan hingga 16 orang tewas. Tiga perwira Kopassus, delapan pasukan Kostrad serta lima warga sipil tewas diberondong senjata otomatis sang letnan.

Setelah insiden tersebut, Prabowo sebagai Danjen Kopassus, datang untuk investigasi dan menaikkan mentalitas pasukannya yg telah berbulan2 bertugas tanpa hasil.

Entah bagaimana operasi tersebut akhirnya bukan lagi dipimpin Pangdam Trikora tapi langsung dipimpin oleh Prabowo yg saat itu berpangkat Brigjen.

#_Prabowo_Tidak_Pernah_Ngemis_Uang_Rakyat_Untuk_Kampanye.

Coba lihat akun Facebook Prabowo Subianto tanggal 22 Juni 2018. Disitu ada video berjudul “Prabowo Subianto Umumkan Gerakan Donasi” @GALANGPERJUANGAN

#_Prabowo_Menemukan_Kebocoran_Kekayaan_RI_sebesar Rp.1.160 triliun per tahun.

Seharusnya pernyataan ini lebih tepat ditanyakan pada Pemerintahan SBY, bukan pada Jokowi.

Jokowi sendiri membuat program Tax Amnesty untuk menarik uang masyarakat Indonesia yg selama ini disimpan diluar negeri.

Mencari pemimpin memang harus dilihat rekam jejaknya namun, jangan menyembunyikan sebagian dan menampilkan sebagian lainnya hanya untuk sebuah pencitraan.

Sebuah kebaikan bukan diungkapkan dengan menutupi kelemahan atau kekurangan.

– Tyva –

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *