SOMAD YANG TAKUT SALIB

SOMAD YANG TAKUT SALIB
oleh: Denny Siregar

Sabtu, 17 Agustus 2019

“Bang, bagaimana pandanganmu tentang video ini?” Tanya seorang teman sambil membagikan video seorang ustaz bernama Somad yang sedang ceramah. Dalam ceramahnya, Somad bercerita ada seorang ibu yang selalu teringat-teringat salib (simbol Kristen) dalam benaknya.

Yang menarik jawaban Somad. Ia bicara tentang jin yang menempel di salib itu. Bahkan lebih lagi, ia bercanda sambil mengejek tentang posisi patung disalib yang diyakini sebagai wujud Yesus Kristus. Dan para jemaah pun tertawa melihat ekspresinya. Apalagi saat Somad sendiri bicara tentang lambang salib di ambulans.

Itu video lama banget kayaknya yang kembali di-upload di media sosial. Saya ketawa menontonnya.

Bukan menertawai salib, tetapi menertawai kedangkalan berpikir seorang Somad yang disanjung-sanjung sebagai ustaz oleh jemaahnya. Bagaimana ia bisa begitu rendah mengambil kesimpulan bahwa pada salib itu ada jin yang mempengaruhi seorang ibu?

Penjelasan yang diberikan hanya bersikap menghakimi, tanpa ada ilmu yang bisa diterima oleh akal sehat seperti bahwa mungkin saja ibu itu pernah melihat salib di mana dan itu tersimpan dalam memori pikirannya. Pokoknya salahkan jin, habis perkara. Ya, dia jawab begitu karena memang enggak tahu jawabannya.

Somad kelihatannya memang takut dengan salib.

Ia sepertinya memandang salib sebagai media pemujaan umat Kristiani, daripada sebuah simbol saja. Miriplah dengan batu hitam Hajar Aswad di dalam Ka’bah, yang menjadi pusat kiblat umat Muslim dunia.

Banyak bahasa sederhana yang bisa digunakan untuk menggambarkan bahwa salib adalah simbol umat Kristen, tetapi Somad lebih memilih “jin” sebagai bahasanya. Dangkal, kan?

Tambah lagi dia bicara bahwa lambang palang merah di ambulans sebagai salib, padahal itu lambang negara Swiss, negara kelahiran Hendry Dunant yang mengorganisir lembaga besar untuk kemanusiaan.

Jadi, sepanjang Somad ngomong di video itu, seluruhnya tidak ada yang benar. Tapi karena ia bergelar “ustaz,” maka ia menjadi benar di kalangan jemaahnya.

Padahal, sebagai ustaz, Somad seharusnya paham bahwa ada sejarah dalam Islam ketika orang-orang Muslim mencaci maki sesembahan orang Quraisy saat masa Nabi Muhammad Saw. Orang Quraisy kemudian meminta kepada Nabi, “Wahai, Muhammad… hentikan makian mereka pada sesembahan kami, sebelum kami mencaci maki Tuhanmu…”

Itulah asal mula turunnya surat Al-An’am ayat 108, “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan..”

Jelas dan tegas, sebuah peringatan supaya kita bisa menghormati keyakinan orang lain yang tidak seagama dengan kita.

Mungkin Somad belum sampai ke ayat itu, karena sibuk melucu supaya jemaahnya semakin banyak, melimpah ruah, dan sudah pasti dampak ekonominya berlipat.

Supaya pasar tetap terjaga, maka bicarakanlah apa yang audiens suka, bukan apa yang sebenarnya.

Seruput, Somad?
 
Denny Siregar.

Janter sibarani
Yang dilakukan Uztad Somad Ini adalah menutupi kebenaran yang hakiki yang bersumber dari Allah. Dia hanya mencari sensasi dan lewat itu dia menjadi tenar, walaupun sesungguhnya yang dilakukan itu menyakiti perasaan banyak umat lain. Apalah gunanya dia dan kelompoknya tertawa dan tertawa tetapi banyak orang tersakiti  ? Kalaupun tidak bisa menyenangkan semua orang tetapi baiklah kita tidak menyakiti banyak orang. Hendaklah orang yang katanya Uztad besar seperti Abdul Somad menyampaikan ceramahnya sesuai ajaran Agamanya tanpa harus menyakiti perasaan umat lainnya ( dalam hal Ini umat Kristiani  ) apalagi kemampuan dan pengetahuannya tidak sampai kesitu. Saya percaya bahwa ajaran Islam tidak ada yang menyakiti umat lainnya kecuali oknum yang mencari sensasi atau popularitas semata. Semoga Allah yang Maha baik itu memberikan pengampunan bagi penceramah yang menyesatkan Ini dan menunjukkan kebenaran sejati yang berasal dari padaNya.

Vina kemit
Kasihan sekali jiwanya yaa, kita doakan  semoga Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus berkenan menerangi hatinya

Herwin butarbutar
SOMAD MENGHINA SALIB DAN KEYAKINAN KITA??
KAWANKU SEIMAN…………
KITA GAK PERLU MARAH. TETAP TENANG, DALAM DIAM KITA HARUS TETAP BERDOA DENGAN SEGALA KERENDAHAN HATI.
BIARKAN TUHAN YANG PUNYA PERKARA INI SEBAB SEBENARNYA SOMAD SEDANG BERPEKARA DENGAN TUHAN BUKAN DENGAN KITA.
TUHAN TAK PERLU DIBELA. TUHAN MAHA BESAR.
DOAKAN MEREKA SEBAB MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT DAN MEREKA KATAKAN.
KIRANYA TUHAN MENGAMPUNIMU SOMAD.
AMIN.

Riamut nababan
Ajaran Kristen yg Penuh Kasih Agape lah yg tdk ada diagama mana pun dan yg membuat mereka menggila utk menghina Allah Tritunggal…krn Kasih Agape : memaafkan, mengampuni dan mengasihi…jd Hohom ma hita lok ma Tuhan na marporang tu nasida be. Luar biasa iman  ke Kristenan kita. Tdk usah dibalas…Tp kita doakan dia…Mujizat masih ada : pasti dia akn diubah menjd pemberita Firman Tuhan /Alkitab kita…Tuhan Yesus akn menjaring dia/somad utk menjd penginjil ke Kristenan …tiada yg mustahil dihadapan Tuhan seperti kisah Saulus mjd Rasul Paulus… Puji Tuhan..banggalah kita menjd jemaat, murid dan pengikut Yesus Kristus….Semangkin di babat semangkin merambat. Biarkan dia dan mrk berkoar2 menjelek2kan Agama Kita…yg pasti Allah Tritunggal akn bertindak pd dia dan mrk2…..Tuhan memberkati kita semua jemaat dan pelayan di seluruh dunia ini…tetaplah setia pd Allah Tritunggal. Amin 3x

Dewi Shanty Simatupang?
Kpd Yth. Bapak Ustad Abdul somad, saya mau tanya apakah ada Dalil atau ayat dalam kitab suci alquran menyebut Salib itu ada Jin ??
Kalau ada yg tolong tunjukkan sbg bentuk klarifikasi
Dan kalau tidak ada itu adalah suatu Penistaan terhadap agama kami Kristen,
Sangat disayangkan seorang Tokoh yang amat sangat terkenal di Negeri Indonesia Raya yg Bhineka Tunggal Ika, mengejek – ejek suatu simbol kekristenan kami.
 (Filipi 3.18 ” banyak orang yang hidup sebagai seteru salib kristus”)
Mengenai Bahasa Halleluyah itu adalah Bahasa Ibrani yg sangat Sakral yg diartikan mengajak memuja Tuhan allah apakah mungkin bisa Jin mengajak manusia menyembah Allah ?
*Jangan buat pembodohan Massal..??
Mengenai simbol ambulan yg vertikal dan Horizontal, belajar dulu pak Ustad itu Lambang dari PMI ( Palang Merah Indonesia ) yg didirikan oleh Bapak Hendry dunant yg berasal dari negara swiss Dan simbol itu kebalikan dari bendera swiss.
NB. Seandainya agama anda diolok2 seperti yg anda perbuat apa anda yakin tidak ada Demo berjilid – jilid ??

Donal Butarbutar
MAAF 1000x maaf…kenapa kotbah seorang tokoh agama tentang Tuhan Yesus membuat umat Kristen jd sangat marah? Pertanyaan sbnrnya, kenapa umat Kristen harus marah? Mau buat FPK tandingan? Hai saudaraku seiman, ingat lo…bukankah Isa Almasih, Tuhan Yesus Kristus itu adalah Tuhan nya seluruh umat manusia, Yohanes 3:16; “karena begitu besar kasih Allah akan DUNIA ini sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yg Tunggal supaya setiap org yg percaya kepadaNYA TIDAK BINASA melainkan beroleh hidup yg kekal.” Jadi lbh baik kita kasi komen yg mendidik saja dr KEBENARAN FT. Mnrt saya nih, beliau itu menghina HAKIM AGUNG yg akan menghakimi mereka nti di akhirat. Maaf tdk bermaksud menista, menghina siapapun tapi supaya kita bisa MERDEKA dr rasa benci thdp sesama. Karena, siapa membenci saudaranya sama dengan pembunuh manusia. Salam KASIH AGAPE. 🙏🙏

Holmes sigiro
Atas nama mayoritas kau bebas mencaci maki, menghina, menista. lalu atas nama minoritas kami diminta untuk memaklumi. Makna kemerdekaan RI  ke 74 yg diperjuangkan oleh segenap pahlawan dari berbagai element bangsa (baik: suku, agama dan ras) dengan darah dan airmata, terasa hambar hanya karena mendadak kau merasa punya kunci surga yg bentuk dan wujudnya belum pernah kau saksikan, belum pernah kau jalani.
Kalau memang menurut yg kau yakini tiket ke surgamu adalah dengan mencaci maki, menghina orang yg tidak sepaham denganmu maka aku bersyukur tidak ikut ke surgamu itu.
Segeralah menuju ke surgamu itu dengan menanam dan memupuk kebencian dalam hatimu lebih dalam. tidak perlu kau terlalu lama hidup di dunia fana ini karena syarat menuju ke Surgamu itu sangat mudah. Cukup membenci, menghina, mencaci maki yg berbeda paham denganmu, surgamu sudah ada dalam genggagamanmu. Melakukan hal itu jauh lebih mudah dari melakukan ajaran kasih yg aku  yakini.
#DirgahayukemerdekaanRI74
#semogaToleransidalambernegaradanberbangsatidakhanyasebataswacana
#TerimakasihparaPAHLAWANBangsakuataskemerdekaanini

Laris naibaho
Kalau saya bertemu dengan Ustaz Abdul Somad, jika diperbolehkan olehnya akan saya peluk dia dengan kehangatan jiwaku. Tak ada alasan bagi saya utk marah. Marah utk apa? Malah, ini juga, jika mungkin, akan mentraktir minum kopi Pardosir (Parbaba Dolok Samosir), racikan Rizal Naibaho. Dan sambil lalu makan singkong goreng bersama, makananmlezat  kesukaanku. Syuur-syukur jika Bolivar R Naibaho bersedia menemaniku.

Salam utknya. Karena dia menyadarkanku utk bertekun memahami “Salib” yang selama ini terabaikanku. Aku larut dengan akalku. Karena kusadari kini, akalku ternyata blm sangat sanggup memahaminya. Terlalu simpel nalarku mengunyah selama ini, “Mengasihi sesama adalah cara mengasihi Allah.” yaitu dengan jalan : BERBAGI. ***Mungkinkah Sohib baikku Setiyardi Reborn membawaku ke UAS?

Gomar Gultom PGI,
.Sejak awal saya konsisten menentang diberlakukannya blasphemy law di negeri ini. Ketika sekelompok masyarakat sipil mengajukan judicial review atas UU no 1/PNPS/1965, PGI ikut mendukungnya dan menjadi saksi ahli yang mendukung penggugat. Sayangnya gugatan ditolak oleh Mahlamah Konstitusi.

Dalam pembahasan RKUHP yang kini sedang berlangsung di DPR pun, kembali kita mengungkapkan perlunya dipertimbangkan untuk menghilangkan pasal-pasal menyangkut penodaan agama.

Maka, agar konsisten, tak usahlah pusing dengan berbagai bentuk penghinaan orang lain atas iman dan/atau agama yang kita anut. Tak usah juga mengumpat, apalagi berniat mengadukannya. Habis-habisin waktu dan enerji saja. Masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan dan disikapi. Kalau pun jengkel karenanya, ingatkan saja pada diri anda, “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.” (Kej 14:14)

Komentar atas status Gomar

Irianto Darsono
Kalo kita diperlakukan sedemikian rupa tanpa ada reaksi apapun rasanya kita bukan terbuat dari batu baja, marah dan kesal cuma mau menunjukan bahwa orang Kristen juga punya jiwa yg tidak bisa diperlakukan seenaknya. Percayalah kemarahan kita itu terkendali dan smart.

Pak Gomar Gultom, masa inti  Iman Kristen, yaitu Salib Kristus  dihina seperti itu, ANDA malah kutip ayat? Kasih dan keadilan harus berjalan bersama. Tuhan pasti bertindak kepada Ust Somad, tapi ANDA sebagai salah seorang pimpinan agama tertinggi  di RI perlu bertindak tegas. Mengapa ketika ada masalah LGBT, Anda membelanya dengan panjang lebar? Mengapa Tuhan Anda dihina, diam saja?

 Judianto sima juntak
Penghinaan akan membesarkan kebencian lalu intoleransi.  Dan ini mesti dihadapi dgn bermartabat,  “dgn terhormat” (mengutip kalimat terakhir “Bumi Manusia”) Ya bang , gak perlu reaktif menyikapi itu. Betul tidak ada dalam dalam salib , ya memang  mesti diimani dan diyakini secara kristiani. Ada yg lain menganggap ada jin dalam salib itu urusannya .  Aku gak setuju jika itu dilaporkan ke polisi. Mau lapor pasal apa ,pasal penodaan agama sesuai UU no 2/PNPS tahun 1965, itu secara sosiologis kehilangan relevansi ,  gak layak lagi undang undang itu.
Bahkan aku pernah menolak gabung ke tim melaporkan habib Rizieq ke polisi dengan pasal penodaan agama, degan alasan seperti aku sebutkan di atas.

Pdt Mangapul Sibaga
Pak Gomar Gultom, masa inti  Iman Kristen, yaitu Salib Kristus  dihina seperti itu, ANDA malah kutip ayat? Kasih dan keadilan harus berjalan bersama. Tuhan pasti bertindak kepada Ust Somad, tapi ANDA sebagai salah seorang pimpinan agama tertinggi  di RI perlu bertindak tegas. Mengapa ketika ada masalah LGBT, Anda membelanya dengan panjang lebar? Mengapa Tuhan Anda dihina, diam saja?

Umbu Sohauhau
Blasphemy Law (BL) itu harus terus ditentang dengan argumen-argumen yang kritis dan rasional. Ia menggiring masyarakat ke “political correctness”. Ia menumpulkan daya nalar kita, membuat kita mudah sensi, dsb. Kalau tujuan BL untuk menjaga toleransi dan menjungjung pluralitas, maka ia hanya akan menghasilkan toleransi dan pluralitas semu.

UAS dan ‘kontroversi’ pandangannya
****************
Saya heran pandangan UAS tentang salib kok menjadi kontroversi.

Apakah masyarakat kita sudah mulai menjurus kepada masyarakat yang terlalu sensitif emosional dan melupakan rasionalitasnya?

Kalau demikian kita sedang menggali lubang kematian kita sebagai masyarakat yang tidak lagi kritis rasional tetapi menjadi masyarakat yang mudah tersinggung, sensi, takut berbeda pandangan / pendapat, menabukan diskusi yang sehat tentang berbagai hal yang mendasar, khususnya yang menyangkut esensi keberadaan kita sebagai makhluk yang memiliki nalar.

***
Mengapa pandangan UAS tentang salib menjadi kontroversial, sementara kita tidak menganggap hal-hal berikut tidak kontroversial:

1. Bahwa orang Kristen tidak mengakui Muhammad sebagai Nabi.

2. Bahwa orang Islam tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan.

Bukankah itu lebih sensitif lagi dan seharusnya mengundang pertanyaan dari kedua belah pihak:

“Kenapa ya, kok perbedaan dalam iman kita begitu tajam?”

“Kalau pihak yang satu benar, yang lain pasti salah dong. Lantas pihak mana yang benar dari antara keduanya?”

***
Menghindari berpikir atau diskusi tentang perbedaan-perbedaan yang sangat tajam serta mendasar itu (biasanya dengan alasan: demi menjaga suasana keharmonisan, toleransi, pluralitas) justru tak pernah membawa kita kepada kebenaran yang hakiki.

Kita sedang memelihara pluralitas dan toleransi semu. Dalam pluralitas dan tolerasi sejati, kita mengakui keragaman dan perbedaan, tetapi kita tak pernah menghindar apabila perbedaan itu karena satu dan lain hal diwacanakan.

***
Okelah, diskusi sensitif semacam itu mungkin tak patut di kalangan masyarakat biasa, yang tidak memiliki kesempatan seperti kita untuk menggali berbagai sumber informasi.

Tetapi bagi kita yang terbiasa dan mampu menggali sumber-sumber informasi secara tak terbatas, rasanya diskusi seperti itu merupakan hal yang wajar saja, tak perlu dibesar-besarkan.

Mari kita membiasakan diri menerima pandangan / pendapat yang berseberangan dari pandangan kita tanpa merasa tersinggung, terluka, terhina, dsb.

Sebaliknya, mari memanfaatkan kesempatan mendiskusikan hal-hal yang kontroversial itu untuk mematangkan dan mendewasakan cara kita berpikir.

Merdeka bukan hanya bermakna bebas dari penjajahan kolonial. Merdeka juga berarti bebas dari rasa takut membicarakan secara kritis hal-hal yang kontroversial dalam suasana terbuka dan egaliter.

Gus Dur….Tuhan tidak perlu dibela.   Awas agamaisme

Januarto Manurung
Iman kita adalah KASIH, salib adalah lambang yg bisa dirobah, ada yg melambangkan burung merpati, ingatlah saat Saulus memperlakukan umat mula2 Tuhan sendiri yg datang untuk membuat dia berubah menjadi Paulus….Mari kita lihat mau merubah jadi apa dia dibuat Tuhan dan bagaimana reaksinya nantinya..jadi Pauluskan dia atau tetap menjadi Saulus..kita akan menjadi saksi untuk itu dan tulislah itu sebagai titipan untuk generasi yg akan datang. Salam Kasih…🙏

Darma Hutauruk
Saya pun terkejut ketika mendengar Jin dalam patung yang tergantung di salib itu. Lalu daya mencari jin itu tapi tidak ketemu. somad rupanya bohong, atau Salib yang dia simpan berbeda? Perlu juga kita tanya bung Somad dimana Salib yang ada jinnya dia sembunyikan. Masa mau dikangkangi sendiri

4 thoughts on “SOMAD YANG TAKUT SALIB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *