Jakarta, CNN Indonesia — Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik mengatakan Mendagri Tito Karnavian selalu mengingatkan para kepala daerah untuk tidak menjadikan bantuan sosial atau bansospenanganan dampak virus corona (Covid-19) sebagai ajang kampanye.
Dia menambahkan Tito juga mengajak semua elemen masyarakat untuk mengawal penyaluran bansos saat pandemi corona.
“Pastinya Pak Mendagri selalu mengingatkan semua kepala daerah,” kata Akmal melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/5).
Akmal menjelaskan pengawasan bansos, terutama dalam dugaan kampanye, tidak akan optimal jika hanya dilakukan pemerintah pusat. Sebab menurutnya pemerintah punya keterbatasan dalam hal tersebut.
Dia berpendapat semua pihak, mulai dari DPRD, aparat penegak hukum, media massa, hingga masyarakat harus ikut dalam mengawasi bansos agar tepat sasaran.
“Harusnya, tidak ada ruang bagi seorang kepala daerah menyalahgunakan bansos tersebut, bila peran masing-masing berjalan dengan baik,” ujar Akmal.
Sebelumnya, dugaan penyelewengan bansos corona untuk kepentingan kampanye mencuat ke publik usai kasus Bupati Klaten Sri Mulyani. Bansos di kabupaten itu, baik berupa sembako hingga buku tulis siswa, ditempeli stiker wajah sang bupati.
Kejadian ini sempat dibawa DPR saat rapat dengan pemerintah. Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyebut bantuan sosial senilai miliaran rupiah digunakan kepala daerah untuk kampanye jelang pilkada.
“Bahkan kepala-kepala daerah yang tidak pakai lagi kesantunan, ini dalam rangka pemilihan kepala daerah kok bisanya sembako dari realokasi itu bisa menggunakan logo partai tertentu,” ujar Felly dalam Rapat Dengar Pendapat bersama DPR RI yang disiarkan langsung situs dpr.go.id, Selasa (5/5). (dhf/osc)
DPR Sebut Bansos Corona Jadi Ajang Kampanye Kepala Daerah
CNN Indonesia, Selasa, 05/05/2020 15:29.
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyebut bantuan sosial (bansos) senilai miliaran rupiah saat pandemi virus corona (Covid-19) digunakan kepala daerah untuk kampanye jelang pilkada.
Felly mengatakan pemerintah daerah mulai melakukan realokasi anggaran untuk merespons pandemi. Namun dia menilai realokasi tidak tepat sasaran karena tidak sesuai kebutuhan penanganan corona.
Lihat juga: Politisasi Bansos Corona, Wajah Pemerintah yang Tak Peka
“Bahkan kepala-kepala daerah yang tidak pakai lagi kesantunan, ini dalam rangka pemilihan kepala daerah kok bisanya sembako dari realokasi itu bisa menggunakan logo partai tertentu,” ujar Felly dalam Rapat Dengar Pendapat bersama DPR RI yang disiarkan langsung situs dpr.go.id, Selasa (5/5).
Felly menyampaikan padahal banyak kasus rumah sakit di daerah kekurangan alat kesehatan. Banyak tenaga kesehatan yang melayani pasien corona dengan alat yang tidak layak.
Namun berdasarkan temuan beberapa anggota Komisi IX, tak ada daerah yang menganggarkan pembelian alat kesehatan. Pemda malah ramai-ramai menggunakan anggaran untuk bansos.
Dia meminta para politikus di daerah untuk berhenti mencari keuntungan di tengah pandemi.”Ratusan miliar, ada di mana otak kita? Pemerintah daerah kok bisa seperti itu? Mohon maaf saya juga dari parpol, dari Nasdem, tapi kita mau ingatkan dalam kondisi gini tolong, dong,” ujar Felly.
Salah satu kepala daerah yang mempolitisasi bansos yaitu Bupati Klaten Sri Mulyani. Dia menempelkan fotonya di paket bansos penanganan Covid-19 hingga memantik polemik di publik. Dalam paket bantuan hand sanitizer, tertempel wajah Sri Mulyani. Selain itu, foto wajah politikus PDIP itu juga menempel di paket bansos mulai dari beras, masker, hingga buku tulis untuk siswa.
Sebelumnya, Analis Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai pencitraan lewat bansos dilakukan karena pemerintah tidak transparan, sehingga seolah-olah bantuan itu diberikan langsung oleh kepala daerah atau kepala negara.
Trubus berpendapat politisasi bansos di tengah krisis tak akan membawa dampak positif bagi pemerintahan. Dia justru menilai manuver tersebut akan berdampak buruk bagi pengambil kebijakan.
“Kesan Trubus berpendapat politisasi bansos di tengah krisis tak akan membawa dampak positif bagi pemerintahan. Dia justru menilai manuver tersebut akan berdampak buruk bagi pengambil kebijakan.
“Kesan yang muncul jadi kontraproduktif bahwa persepsi publik menjadi menurunkan citra. Menandakan ketidakpekaan terhadap kondisi publik, kemudian melukai hati publik,” kata Trubus kepada CNNIndonesia.combeberapa waktu lalu. (dhf/pmg)
Politisasi Bansos Corona, Wajah Pemerintah yang Tak Peka
Tim, CNN Indonesia, Rabu, 29/04/2020 17:21
Pekerja membawa paket bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan di Jakarta, Rabu (22/4/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia — Foto Bupati Klaten Sri Mulyani yang menempel di paket bantuan sosial (bansos) penanganan virus corona(Covid-19) memantik polemik. Kasus ini membuka mata publik terkait politisasi bansos saat krisis di tengah pandemi.
Kejadian bermula dari foto bansos yang viral di media sosial. Dalam paket bantuan hand sanitizer, tertempel wajah Bupati Klaten Sri Mulyani.
Lihat juga:Bupati Klaten Bantah Kampanye Manfaatkan Bantuan Covid-19
Unggahan itu disusul oleh foto berbagai paket bantuan sosial yang juga ditempeli wajah politikus PDIP tersebut. Mulai dari beras, masker, hingga buku tulis untuk siswa diwarnai wajah Sri.
Warganet pengguna Twitter pun mengkritik keras dengan ramai-ramai mengunggah tagar #BupatiKlatenMemalukan. Tagar itu sempat memuncaki trending topic pada Senin (27/4).
Kejadian politisasi bansos tak hanya terjadi di Klaten. Publik juga mengkritisi surat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diselipkan dalam bantuan sosial untuk warga Jakarta.
Dalam 1,2 juta paket sembako yang dibagikan di Ibu Kota, terdapat surat berisi pesan Anies Baswedan kepada warga. Dalam surat itu, Anies berharap bantuan sosial tersebut dapat meringankan beban warganya. Ia juga mengajak masyarakat bersama menghadapi krisis corona ini.
Tak hanya di tingkat daerah, politisasi bansos juga terjadi di tingkat nasional. Publik mempermasalahkan bantuan sosial yang digelontorkan pemerintahan Joko Widodo dengan nama Bantuan Presiden RI.
Nama bansos itu dinilai seolah-olah bantuan dikeluarkan langsung oleh Jokowi. Padahal sumber dana bantuan sosial berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dipungut dari uang rakyat.
Para pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo berpendapat kultur politisasi bansos sudah terjadi sejak lama di dunia politik. Di Indonesia, praktik ini marak dilakukan setidaknya sejak pemerintahan Presiden SBY meluncurkan bantuan langsung tunai (BLT).
Kunto mengatakan politisasi bansos merupakan salah satu trik kampanye dalam politik. Eropa lebih mengenalnya dengan istilah pork barrel atau gentong babi.
“Istilahnya pork barrel, tong yang isinya daging babi dulu di Eropa. Jadi memberikan supply makanan kepada konstituennya, bahkan jauh hari sebelum pemilu. Tujuannya membangun favorability, kesukaan terhadap dia,” tutur Kunto kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/4).
Kunto mengatakan trik ini bisa disebut politik uang atau money politic, serupa dengan serangan fajar jelang pencoblosan ketika pemilu. Perbedaannya, pork barrel berbalut kewenangan pemerintah mengelola anggaran bantuan sosial.
Pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad itu mengatakan cara ini lazim diterapkan kandidat petahana jelang pemilu. Namun tak tertutup kemungkinan cara ini dilakukan oleh kepala daerah atau kepala negara yang sudah tidak akan berkompetisi lagi.
“Misalnya mempertahankan approval rate, untuk mempertahankan dukungan warga terhadap kepemimpinan dia, itu sangat bisa terjadi,” kata Kunto
Dihubungi terpisah, Analis Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai politisasi bansos bertentangan dengan asas tata kelola pemerintahan yang baik karena mengabaikan transparansi.
Dia berpendapat, pencitraan lewat bansos dilakukan karena pemerintah tidak transparan, sehingga seolah-olah bantuan itu diberikan langsung oleh sang kepala daerah atau kepala negara.
Trubus berpendapat politisasi bansos di tengah krisis tak akan membawa dampak positif bagi pemerintahan. Dia justru menilai manuver tersebut akan berdampak buruk bagi pengambil kebijakan.
“Kesan yang muncul jadi kontraproduktif bahwa persepsi publik menjadi menurunkan citra. Menandakan ketidakpekaan terhadap kondisi publik, kemudian melukai hati publik,” kata Trubus kepasa CNNIndonesia.com, Rabu (29/4).
Trubus menyarankan kepada para pejabat publik untuk menghentikan praktik ini. Dia mengingatkan setiap pejabat publik diberi kepercayaan oleh rakyat, sehingga berkewajiban melayani rakyat tanpa mementingkan citra dirinya sendiri.
“Cobalah pemerintah berpikir ini charity, sedekah, di mana dia tidak untuk mencari panggung politik, atau pencitraan, atau apa. Bertanggungjawablah kepada publik,” ucapnya. (dhf/pmg)
I’d like tto thahk you ffor the efforts yoou have putt in wrikting thhis blog.
I aam hoping to ssee thee samne high-grade blog posts
by you later on aas well. In fact, yur creative writing abilities hhas
encouraged mee to geet myy own, personal sitee noww ;
)
Hi there it’s me, I am also visiting thhis website regularly, thks
wweb page is genuinely nice and the people are truly sharing
pleaant thoughts.
Hi there! Do you know if they make aany plgins too aseist witgh
Search Enggine Optimization? I’m trying to get
my blog to rank for some targeted keywords but I’m not seeing very
goood success. If you know of anny plkease share. Cheers!
This is thhe perfect ebpage for evferyone who wishes tto understand this topic.
You unhderstand so mucdh its almost touygh to ardgue with yyou (not that I actuallly would ant to…HaHa).
You definmitely pput a new spin onn a subject that has beesn dscussed foor ages.
Grsat stuff, jst wonderful!
Than you ffor evry othedr informative blog. Thhe place lse maay I am getting thnat kind of infomation written in such a pertfect way?
I’ve a project that I’m simply now operaring on, and I’ve bewen aat the lkok
out for such information.
I don’t know iff it’s just me or iff peruaps everybody elsee encountering issues wit yoyr website.
It appears as if some oof thhe text within your posts
aare running off thhe screen. Caan somebody elkse pleaee
comment and lett me know if this iis happenkng to tem
too? This might bee a issue with my internet bowser beecause I’ve hhad this happen before.
Cheers
It’s enormjous tuat yoou are gettfing thkughts from tyis article as well aas from our dialogue madee
att this time.
Hi, ater readinng thyis remarkable aticle i amm too happy
to share mmy know-how herde with colleagues.
Hi! Do you use Twitter? I’d like to follow you if that would bbe ok.
I’m undoubtedly enjoying your blog aand lok forward tto new updates.
What’s up, every time i sed to check webb site posts here early inn
the dawn, as i like to learn more andd more.
What’s up, itts good poset onn thee topic of media print, we all be famiiliar wjth
media is a impressaive source of data.
Hello! I just wanted to ask if you ever have any trouble wth hackers?
My last blog (wordpress) wwas hacked and I endd up losing monthhs of hqrd
wok due to no data backup. Do you have any solutions to prevet hackers?
Thanks forr the auspicious writeup. It in reality used too bee
a leisure account it. Glace comploicated to more added agreeabl frolm you!
However, how could we keep in touch?
Excellent post however I was wantiung tto knbow iff youu could write a
litt more on this subject? I’d bbe very grateful if you could elaborate a litle bit further.
Many thanks!
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/es/register-person?ref=GJY4VW8W
whoah this blog is magnificeent i like studying yourr posts.
Keeep up the good work! Youu realize, a lot off people are lookng aroundd forr thiis information, you
cann aid them greatly.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.