Jakarta, CNBC Indonesia – Virus corona, yang mirip Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS/Sindrome Pernapasan Akut Berat) ini, tengah membuat dunia panik. Pasalnya, per Jumat (23/1/2020), setidaknya sudah ada lebih dari 800 kasus corona di seluruh dunia.

Virus ini awalnya berasal dari sebuah kota di China bagian tengah bernama Wuhan. Virus menunjukkan gejala seperti flu dan awalnya dikira pneumonia ini menjangkit wilayah itu sejak Desember.

Sejak Januari, virus ini menjadi viral. Pasalnya jumlah penderitanya yang meningkat sangat cepat. Organization/WHO), mengatakan virus ini belum bersifat darurat. Sehingga tidak perlu dikategorikan sebagai darurat global, seperti virus SARS di 2002-2003 lalu.

Namun, kewaspadaan sebaiknya perlu ditingkatkan mengingat penyebaran virus ini yang sangat cepat. Berikut adalah daftar negara yang sudah mengkonfirmasi kasus corona virus di negerinya, sebagaimana ditulis AFP:

China
Mengingat China merupakan negara awal virus ini berasal, tentu kasus corona paling banyak menjangkiti warga negara Tirai Bambu itu. Bahkan, kota Wuhan tempat asal virus ini diisolasi untuk menahan penyebaran corona.

Semua transportasi masuk dan keluar dari kota itu dihentikan sementara. Per Jumat ini, kasus di China sudah bertambah menjadi 830 kasus dengan kematian mencapai 25 orang.

Bukan cuma Wuhan, penderita penyakit akibat virus corona juga terjadi di Hong Kong dan Makau. Di Hong Kong, dari data AFP, sekitar 1300 warga diperkirakan sudah terinfeksi.

Sementara di Makau, pemerintah setempat mengkonfirmasi dua kasus. Kasus pertama melibatkan seorang pengusaha wanita berusia 52 tahun yang baru saja tiba dari Wuhan.

Jepang
Pada 16 Januari, Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasi kasus pertamanya. Di mana seorang warga terjangkit virus corona setelah pulang dari Wuhan.

Beberapa hari setelahnya, Jepang pun mengkonfirmasi kasus kedua. Dari kantor berita Kyodo, pasien adalah seorang pria China yang hendak melakukan perjalanan ke Jepang.

Singapura
Pada Kamis kemarin, Singapura mengkonfirmasi seorang turis China terjangkit corona di Singapura. Ia tiba bersama keluarganya pada Senin lalu dan sudah diamankan petugas di negeri Singa itu.

Korea Selatan
Korea Selatan melaporkan kasus corona pertama 20 Januari. Seorang perempuan terjangkit corona setelah kembali dari Wuhan.

Taiwan
Taiwan mengkonfirmasi adanya kasus corona pada 22 Januari. Di mana seorang wanita asli Taiwan dikabarkan telah tertular penyakit ini sesaat setelah kembali dari liburan di Wuhan.

Thailand
Thailand mendeteksi dua kasus terkait virus corona. Keduanya melibatkan warga China yang melancong ke negeri Gajah Putih itu.

Pada 8 Januari seorang turis China didiagnosis menderita pneumonia. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ia terjangkit virus corona.

Kasus kedua ditemukan 13 Januari. Kala itu, seorang wanita China berusia 74 tahun, mengalami gejala penyakit seperti yang ditularkan virus corona di bandara Thailand Suvarnabhumi.

Amerika Serikat
Pada 21 Januari lalu, AS mengumumkan kasus pertamanya. Di mana seorang pria berusia 30 tahun, yang berdomisili di Seattle diduga menderita penyakit akibat virus corona.

Pemerintah AS pun segera mengamankan penderita. Jumat (24/1/2020), AS mengumumkan lagi kasus kedua virus ini.

Vietnam
Negara ini sudah mengkonfirmasi dua kasus. Seorang pria China yang tinggal di Ho Chi Minh terinfeksi dari ayahnya yang melakukan perjalanan ke Vietnam 13 Januari lalu, dari kota Wuhan.%

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan panel para ahli di Jenewa, Swiss pada Rabu (22/1/2020). Tujuannya mempertimbangkan apakah virus corona harus masuk dalam kategori darurat kesehatan global.

Pertemuan tersebut terencana setelah pejabat kesehatan global mengatakan, penyakit pernapasan mirip SARS itu berpotensi menular dari orang ke orang.

Penyakit yang biasanya menyerang paru-paru ini menjadi viral sejak awal Januari 2020, dan menyebar di wilayah Wuhan, China. Saat itu, setidaknya ada 59 laporan kasus, dengan tujuh penderita dalam kondisi serius.

Bukan hanya di China, virus itu pun menyebar ke wilayah Hong Kong. Otoritas setempat mengatakan sudah ada 30 orang yang dirawat di RS setelah kembali dari Wuhan. Kebanyakan menunjukan gejala seperti sedang sakit flu.

Baca: Jangan Remehkan Virus Corona, Wall Street Saja Lesu Dibuatnya

Selain Hong Kong, baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan pejabat kesehatan setempat sudah mengkonfirmasi adanya kasus pertama virus corona misterius di AS yang menewaskan enam orang.

Pejabat kesehatan juga telah mengkonfirmasi kasus ini ditemukan di Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.

Mengutip CNBC Internasional, berikut penjelasan mengenai coronavirus, pencegahan dan kondisi darurat kesehatan global.

Apa itu coronavirus?

Coronavirus termasuk ke dalam keluarga besar virus yang biasanya menginfeksi hewan, namun lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Gejala pertama yang akan terlihat pada manusia yang terinfeksi virus tersebut yaitu demam, batuk dan sesak napas, yang dapat berkembang menjadi pneumonia.

Pejabat kesehatan masyarakat mengkonfirmasi ada lebih dari 300 kasus virus corona baru, yang diberi label “2019-nCoV,” di China. Beberapa pasien sakit kritis. Pihak berwenang China mengatakan banyak pasien dengan penyakit itu awalnya melakukan kontak dengan makanan laut yang dijual di pasaran.

Pencegahan coronavirus

Sampai saat ini pejabat kesehatan global belum merekomendasikan pembatasan perdagangan atau perjalanan.

Selain itu, CDC bersama WHO juga masih memantau situasi terkait virus tersebut. CDC merekomendasikan orang yang bepergian ke Wuhan, China, harus menghindari kontak dengan hewan, pasar hewan, dan orang sakit.

Lebih lanjut CDC menjelaskan, untuk pencegahan virus dapat dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air, menghindari menyentuh mata, hidung atau mulut dan menjauhkan diri dari orang sakit. Masyarakat di China mengambil langkah dengan penggunaan masker untuk melindungi diri dari virus itu.

Darurat kesehatan global?

WHO dapat mendefinisikan suatu virus atau wabah ke dalam keadaan darurat (Public Health Emergency of International Concern) jika virus tersebut berada dalam kategori “peristiwa luar biasa” yang “serius, tidak biasa atau tidak terduga.”

Direktur jenderal organisasi tersebut bertanggung jawab untuk menentukan apakah suatu peristiwa merupakan keadaan darurat kesehatan global, setelah pertemuan komite ahli kesehatan terkemuka. Komite akan memberi saran kepada direktur jenderal tentang bagaimana menangani wabah dan akan terus memberikan saran selama masa darurat.

Mendeklarasikan keadaan darurat memberi Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi, termasuk meminta negara-negara untuk tidak menerapkan larangan perjalanan atau perdagangan apapun, juga dapat meminta bantuan dari luar untuk mengumpulkan uang dan bantuan lainnya.

Kali terakhir WHO menyatakan darurat kesehatan global adalah pada 2019 untuk wabah Ebola di Kongo timur yang menewaskan lebih dari 2.000 orang. Organisasi ini juga menyatakan keadaan darurat global untuk virus Zika di tahun 2016, flu babi H1N1 tahun 2009 dan wabah polio dan Ebola tahun 2014. (wed/wed)

One thought on “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *