*”The Art of War’ : Ada Dana 11.000 Triliun Rupiah di Luar Negeri*

JAKARTA, IndependentNews.id – “Ada dana 11.000 triliun rupiah di luar negeri..” Kata Jokowi dengan nada menekan, penuh ancaman. Dan ia tidak main-main, ia menyiapkan perangkat hukum untuk mengembalikan dana-dana itu mulai dari tax amnesty sampai perjanjian dengan negara2 tax haven seperti Swiss.

Jokowi memang beda dengan pemerintahan sebelumnya. Ia begitu fokus dalam menjalankan niatnya. Inilah yang tidak diperhitungkan oleh banyak “keluarga” dan “kroni” sebelumnya karena mereka pikir Jokowi “bisa diatur..”

Menurut seorang “teman”, sudah berapa kali Jokowi dirayu dengan uang. Mulai puluhan miliar sampai nilai 3 trilyun rupiah untuk sekedar membuat partai sendiri. Tujuannya, supaya ia membatalkan niatnya untuk mengembalikan dana ribuan trilyun rupiah itu ke Indonesia.

Gagal. Ia tidak tertarik sedikitpun..

Lalu dibuatlah skenario, dengan memasukkan orang-orang mereka ke dalam pemerintahan. Orang2 ini tujuannya utk membuat keributan, supaya menjadi berita, dan Jokowi juga publik diharapkan akan sibuk sehingga perhatian teralihkan.

Gagal lagi. Orang-orang itu dipecat satu persatu..

Jokowi mulai tampak berbahaya bagi mereka. Lalu disusunlah skenario besar untuk menggulingkannya. Skenario itu mulai dari pengumpulan aksi massa besar sampai serangan dalam bentuk fitnah ke masyarakat.

Kita bisa melihat begitu ganasnya serangan mereka kepada Jokowi, tetapi ia tetap mengawal agenda besarnya yaitu mengembalikan harta jarahan koruptor di luar negeri supaya kembali ke Indonesia, bagaimanapun caranya.

Dan penandatanganan Mutual Legal Assistance MLA ini bisa dibilang puncak dari gerakan Jokowi untuk melobbi Swiss sejak 2015 lalu. Swiss adalah pusat keuangan, dimana sebagian besar koruptor dan money launderer menyimpan uangnya disana..

Apakah musuh Jokowi akan tinggal diam ?

Jelas tidak. Mereka akan semakin ganas karena terancam hebat. Dan bukan rahasia lagi, Pilpres 2019 disebut sebagai puncak dari panasnya politik di negeri ini..

Jokowi memang anomali, seorang yang dihadirkan dihadapan kita dalam sosok yang lengkap, bersih, jujur, tegas, penuh strategi dan tanpa kompromi. Belum tentu sosok seperti ini ada dalam kurun waktu sekian puluh tahun lagi.

Tugas kita hanya mengawalnya supaya ia tetap bisa mewujudkan tekadnya. Maukah kita ? Jika ya, mari angkat secangkir kopinya…

One thought on “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *