SUKU BATAK DIDUGA SEBAGAI SUKU ISRAEL YANG HILANG KALAU DILIHAT DARI PERSAMAAN INI, oleh Jacky II Sihombing
Seorang Anthropolog asal Belanda, Profesor Van Berben pernah mengungkapkan kalau suku Batak adalah suku yang memiliki kesamaan budaya dengan Bangsa Israel kuno, hal ini diperkuat oleh Prof. Ihromi, guru besar Universitas Indonesia, bahwa tradisi etnik Tapanuli (Batak Toba) sangat mirip dengan tradisi Bangsa Israel kuno.
Terpecah hingga menyebar keseluruh dunia…
Pendapat ini didasarkan pada penelitian mendalam yang menyebutkan jika dulu, Israel pernah terpecah menjadi dua bagian, bagian selatan yang terdiri dari suku Yehuda, dan Benyamin (Yahudi sekarang). Dan kerajaan selatan yang disebut Yehudah, ibukotanya Yerusalem, dan daerahnya dinamai Yudea. Bagian utara terdiri dari 10 suku, disebut sebagai Kerajaan Israel.
Dalam perjalanannya, suku-suku ini akhirnya tercerai berai hingga tersebar di berbagai belahan dunia. Dan dipercaya sebagian ada yang meneruskan kehidupan di Timur, hingga menetap di sebuah tempat yang konon dipercaya sebagai Borus, Tapanuli.
Meski menuai perdebatan hingga sekarang, beberapa peneliti akhirnya berhasil membandingkan dua budaya ini, berikut ulasannya.
1). Suku Batak mengenal pemeliharaan silsilah Tarombo atau Marga
Semua orang Tapanuli Batak Toba, khususnya laki-laki, wajib hukumnya mengetahui garis silsilahnya, soalnya jika tidak tahu mereka biasa menyebutnya na lilu atau cacat kepribadian.
Sama halnya dengan bangsa Israel kuno, mereka juga menganggap bahwa silsilah sangatlah penting.
Dalam suku Batak sendiri, asal-usul menurut garis keturunan ayah biasa disebut Tarombo.
2). Perkawinan atau Marpariban…
Masyarakat Batak juga memperbolehkan perkawinan sedarah yang nggak sembarangan, perkawinan ini biasa disebut dengan marpariban.
Hemat katanya, pariban bagi laki-laki biasa disebut dengan sebutan “Boru” (tulang atau anak perempuan dari saudara laki-laki ibu) sedangkan bagi perempuan disebut “Nai Namboru” (anak laki-laki dari saudara perempuan bapa).
Coba bandingkan dengan yang ada dalam kisah Israel sendiri, disana diceritakan Yakub menikah dengan paribannya, anak perempuan Laban, yaitu Lea dan Rahel, sedangkan Laban sendiri adalah tulang dari Yakub (Saudara laki-laki Ribka, ibu Yakub).
Di dunia ini hanya orang Israel kuno dan Batak saja yang memegang tradisi ini…
3). Pola alam semesta…
Orang Batak memiliki 3 bagian dimensi atau alam semesta, yaitu;
Banua Ginjang (Alam sorgawi),
Banua Tonga (Alam dimensi kita sekarang),
Banua Toru (Alam maut)
Tiga hal ini sama dengan bangsa Israel kuno yang membagi alamnya dengan pola yang sama.
4). Kredibilitas diantara orang Batak
Jauh sebelum arus globalisasi berpengaruh besar seperti sekarang, suku Batak, terutama orangtua, selalu menitipkan tepat sirih, sehelai ulos, sebatang tongkat, atau apapun sebagai tanda jaminan hutang kepada pemberi hutang.
Dan anehnya hal ini juga dilakukan oleh Israel hingga sekarang…
5). Hirarki dalam pertalian darah…
Jika seorang perempuan menjadi janda, otomatis pihak dari keluarga dari mendiang suaminyalah yang berhak menikahinya. Hal ini bertujuan agar keturunan perempuan tersebut dengan mendiang suaminya tetap terjaga.
Hal yang sama juga terjadi dalam tradisi Israel kuno dalam kisah Rut dan Boas…
6). Vulgarisme
Soal marah, tentunya orang Batak juga dapat marah juga, cuma marahnya beda sama kebanyakan orang di dunia.
Well, orang Batak kalau lagi marah pasti mengeluarkan sumpah serapahnya,
“Sai diripashon Debata ma au songon on molo so hudege, hubasbas, huripashon ho annon !!!
Yang bisa diartikan sebagai ; “beginilah kiranya Tuhan menghukum aku kalau kamu tidak kuinjak, kulibas, kuhabisi!
Hal yang sama juga dilakukan oleh orang Israel, dalam Taurat dan Injil Perjanjian Lama, sumpah serapah nabi Daud pada Nabal.
(1 Samuel 25, perhatikan ayat 22 yang persis sama dengan sumpah serapah orang Batak).
7). Mangokal Holi atau Eksumasi (Pemindahan tulang belulang)
Penggalian tulang belulang (eksumasi) bagi orang Batak adalah tradisi yang tetap harus dilestarikan, alasannya selain memperat tali persaudaraan juga untuk kepuasan batin semata.
Pada bangsa Israel kuno ya melakukan hal yang sama, tulang belulang Yusuf dibawa dari Mesir ke tanah perjanjian.
8). Peratap atau ratapan…
Hal yang wajar jika satu keluarga menangis karena meninggalnya salah satu sanak familinya, dalam bahasa Tapanuli tradisi ini disebut dengan Mangandung. Mangandung sendiri tidak hanya isak tangis saja, tapi sambil diiringi oleh bait-bait syair kematian.
Hal demikian juga dilakukan oleh bangsa Israel, dalam sejarahnya ketika Yusuf meninggal, sanak keluarganya juga mangandung.
Dalam Taurat dan Injil (kitab Ratapan) yang ditulis oleh nabi Salomo, juga berisi syair-syair yang dilantunkan sambil mangandung, meski bukan pada acara kematian.
9). Hierarki pada tubuh
Budaya Batak dan budaya Israel juga memiliki kesamaan dalam hal anggota tubuh, keduanya menganggap bahwa kepala adalah bagian tubuh yang paling tinggi martabatnya, sedangkan yang paling rendah adalah telapak kaki.
Makanya jangan pernah menyentuh kepala seorang Batak tanpa ada permisi dulu, bisa-bisa berakibat fatal.
10). Kesulungan…
Hal yang sama juga terjadi dalam hirerarki dalam sebuah keluarga budaya Batak dan budaya Israel kuno menilai posisi paling tinggi diantara seluruh keturunan dalam sebuah keluarga adalah anak sulung.
Selain sebagai pemecah masalah, panutan bagi saudara-saudaranya yang lain, anak sulung juga akan menjadi pengganti jika ayah meninggal, hal ini seperti yang diungkapkan dalam umpasa :
Pitu batu martindi-tindi, alai sada do sitaon na dokdok.
Atau bisa dipahami kalau anak sulung memiliki karisma, wibawa dan tanggung jawab yang besar.
11). Gender
Soal gender, budaya Batak menganggap jika perempuan tidak memiliki posisi kuat dalam sebuah keluarga, kenapa? Karena perempuan nantinya akan dimiliki orang lain yang bisa saja tidak bisa meneruskan marga.
Hal serupa juga terjadi di bangsa Israel kuno, bangsa ini juga nggak memasukkan anak perempuan dalam silsilah keluarga.
12). Pemberian Nama Bayi yang Lahir Tujuh Hari
Dalam tradisi Parmalim, agama Batak kuno, setiap anak bayi yang lahir selama 7 hari wajib dibawa ke Pancur untuk dimandikan sekaligus untuk memberikan nama. Setelah itu kemudian diadakan pesta Martutu Aek.
Bangsa Israel juga berbuat demikian, bayi mereka yang baru lahir dilarang diberi nama sebelum waktunya tiba (7 hari).
13). Monoteisme Hamalimon Parmalim Ugamo Malim
Hamalimon Parmalim Ugamo Malim adalah agama kuno dari Batak, Parmalim sendiri sudah ada sejak 497 Masehi atau 1450 tahun Batak.
Ketuhanan menurut Hamalimon Parmalim;
Tuhan adalah Mulajadi na Bolon, yang besar yang tidak berujung. Dia adalah mutlak absolut, Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Agung dan tidak dapat dibandingkan.
Sedangkan dalam praktik keagamaan, agama Batak kuno ini melakukan upacara Patik Ni Ugamo Malim yang bertujuan untuk mengetahui segala kesalahan dan dosa serta meminta ampun kepada Tuhan yang Maha Esa.
Bangsa Israel juga demikian, bagi mereka, Tuhan yang mereka sembah (YHWH) adalah Tuhan yang Maha Esa, hal ini sudah banyak disebutkan beberapa kali dalam kitab suci orang Israel, Taurat.
14). Ibadah setiap Hari Sabtu Samisara Marari Sabtu
Selain melaksanakan upacara Patik Ni Ugamo Malim, dalam agama Batak kuno juga memiliki aturan yang mengharuskan setiap pemeluknya melakukan Marari Sabtu atau ibadah rutin yang diadakan setiap hari Sabtu.
Bangsa Israel, khususnya umat Yahudi juga melakukan acara keagamaan setiap hari sabtu yang dikenal dengan sebutan Sabbath.
15). Larangan makan Babi, Anjing, Binatang liar, dan Darah
Soal larangan memakan daging hewan haram, dalam agama Batak kuno juga melarang memakan danging babi atau darah yang dianggap tidak malim suci dihadapan Debata (Yang Maha Kuasa).
Hal yang sama juga terdapat dalam kepercayaan Bangsa Israel, mereka juga menilai memakan daging haram juga dianggap tidak baik dihadapan Tuhan.
16). Kisah, Mitos…
Lebih lanjut dalam kitab Parmalim, yakni Tumbaga Holing diceritakan kisah manusia pertama, Adam dan Hawa yang digoda si Ular, bisa jadi Parmalim merupakan ajaran yang diserap oleh para pedagang dari Timur Tengah.
Hal ini dibuktikan dengan simbol-simbol pakaian kebesaran kerajaan Batak Toba dan Parmalim, agama leluhur Bangso Batak Toba yang menyerupai simbol-simbol agama Samawi.
Yah itulah beberapa fakta terkait persamaan suku Batak dengan bangsa Israel kuno, meski kebenarannya masih perlu dibuktikan tapi setidaknya isu ini dapat menambah khazanah informasi bagimu.
Horas tabe ma di Hita saluhutna..