Tahun Baru Momentum Instrospeksi Diri Oleh : Danny Melani Butarbutar | 07-Jan-2019, 05:58:38 WIB |
KabarIndonesia – Tahun Baru 2019 telah berlalu enam hari lalu, tepatnya 01 Januari 2019, akan tetapi perayaan tahun baru 2019 tentu tidak berlalu begitu saja tanpa menganalisis apa makna terkandung di dalamnya. Hal itu sangat diperlukan agar perayaan tahun baru tidak sekadar acara seremonial tahunan yang berulang setiap tahun tanpa menyadari esensi fundamental.
Tahun Baru yang menguras energi, waktu, finansial, dan lain sebagainya sesungguhnya adalah tradisi budaya bagi seluruh umat manusia diatas planet, tanpa membedakan sekat-sekat apapun karena tahun baru sesungguhnya bukan didasarkan pada doktrin agama dan kepercayaan tertentu. Melainkan tahun kelender dari satu tahun ke tahun berikutnya setelah satu tahun penuh melaksanakan aktivitas dengan aneka dinamika dan romantika kehidupan. Kesuksesan atau kegagalan, senang atau susah, gembira atau sedih, pola tingkah laku dan lain-lain selama satu tahun lalu menjadi kenangan, permenungan, memori indah yang tak bisa terulang kembali walau dengan cara apapun, sebab satu detik waktu berlalu berjuta ekor kuda pun menarik kembali tak akan bisa. Tahun Baru sesungguhnya sebuah momentum Instrospeksi diri pada tahun berlalu sehingga amat sangat penting untuk merubah mindset atau perilaku kurang baik dan benar pada tahun berikutnya. Sebagai momentum Instrospeksi diri menjadi sangat istimewa bagi setiap orang yang mengetahui makna paripurna perayaan Tahun Baru. Berkunjung ke rumah orang tua, bertemu keluarga dan kerabat menjadi kerinduan setiap orang walau dengan berbagai aneka kesulitan merayakannya. Aneka kesulitan itu tidak menyurutkan keinginan merayakan Tahun Baru setiap tahun. Bahkan bila seorang anak dari perantauan tidak bisa pulang kampung atau menemui orang tua, keluarga, kerabat bersedih dan menangis di perantauannya. Tahun Baru sebagai wadah mempertemukan seluruh anggota keluarga, kerabat telah menjadi tradisi budaya terutama bagi seorang anak dan orang tua selama hidupnya. Dan bagi seorang orang tua merupakan kebahagiaan tersendiri bila seluruh anak-anaknya dan keturunannya bisa berkumpul bersama pada detik-detik pergantian tahun sekaligus momentum maaf-maafan satu sama lain. Jika perayaan Tahun Baru benar-benar bisa digunakan momentum Instrospeksi diri maka perayaan Tahun Baru memiliki makna strategis perubahan pola pikir, karakter mental, moral ke arah lebih baik dan berkualitas seiring pertambahan usia dari tahun ke tahun. Jika hal itu bisa dilakukan sebagai momentum Instrospeksi diri maka kualitas berpikir, perilaku, tindakan akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai permenungan Tahun Baru juga bermakna evaluasi diri, apa yang telah ditorehkan satu tahun penuh, terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara. Karena itu, Tahun Barus adalah momentum Instrospeksi diri sangat penting bagi setiap orang agar berupaya keras memperbaiki diri pada tahun berikutnya. Segala kelemahan, kekeliruan, kesalahan pada tahun lalu tidak akan terulang kembali. Segala sesuatu yang tak sepantasnya dilakukan akan diperbaiki ke arah lebih baik dan berkualitas supaya Tahun Baru momentum Instrospeksi diri sesungguhnya, bukan sekadar seremonial tahunan belaka tanpa arti dan makna paripurna.(penulis: Drs. Thomson Hutasoit).(*) http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Tahun+Baru+Momentum+Instrospeksi+Diri&dn=20190107055838 |
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://accounts.binance.com/en/register?ref=P9L9FQKY