Jakarta–Adanya pernyataan dari Prabowo Subianto Calon Presiden RI, yang juga Ketua Umum Gerindra yang dimuat oleh beberapa Media Cetak, Visual dan Online, bahwa Jurnalis antek pemecah Republik Indonesia, berkaitan minimnya pemberitaan Reuni 212 yang disiarkan media, sangat disayangkan pernyataan tersebut, karena bisa membuat sebagian warga Indonesia tidak simpati terhadap Cawapres nomor urut 2 tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Perserikatan Journalist Siber Indonesia (PERJOSI) Salim Djati Mamma, melalui surat terbuka (5/12).
“Silahkan jika Prabowo kesal, dan tidak percaya jurnalis, itu haknya, tapi sebagai calon orang nomor satu di Negara Republik ini, harusnya bisa menahan diri untuk tidak memandang rendah profesi Jurnalis,” tegasnya.
Menurut Bung Salim, sapaan akrab Salim Mamma, Prabowo bukan sekali ini saja selalu menyepelekan Profesi Jurnalis, bahkan mengatakan berita dari Jurnalis banyak bohongnya serta tidak pernah mengunjungi tempat mewah seperti Mall contohnya.
Bung Salim, sapaan akrab Ketum Perjosi juga menjelaskan bahwa Jurnalis berpihak pada fakta dan kebenaran, dimana fakta terbagi tiga yaitu fakta original seperti kejadian, fakta terjadwal yaitu kegiatan yang antara lain diagendakan, serta fakta intelektual yaitu statement, serta kebenaran yang hakiki.
“ Kebijakan Redaksional di sini adalah hak prerogative media, apakah dia meliput atau tidak. Ditayangkan, disiarkan secara langsung atau tunda ataupun ditempatkan di halaman berapa, itu hak prerogative dari Jurnalis dan Media tersebut,” tambahnya.
Karena Menurut Salim Mamma, kegiatan 212 adalah kegiatan terjadwal, dan harus dipertanyakan apakah Jurnalis dan Medianya diundang oleh Panitia atau tidak?. Karena kalau diundangpun juga adalah hak dan sikap Media, mau datang meliput atau tidak datang itu adalah kebijakan Media” imbuhnya.
“Dari pada kita saling menghujat, mari kita masing-masing introspeksi diri, karena Jurnalis adalah manusia Merdeka yang bekerja dengan hati nurani, yang dalam profesinya tidak bisa dipaksa sesuai dengan adanya kebebasan Pers yang diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, ucapnya.
Salim menuturkan, masing-masing Media atau Jurnalis mempunyai pertimbangan sendiri, terhadap pemberitaan itu. Dan sekali lagi mengingatkan bahwa Pers atau Jurnalis berpihak pada fakta dan kebenaran serta patuh terhadap kebijaksanaan redaksional yang disepakati serta tidak berpihak kepada pihak tertentu ataun pihak manapun juga, tegasnya.
“Humas penyelenggara harusnya proaktif dalam berinteraksi dengan wartawan supaya ada informasi yang jelas untuk diliput secara luas, jangan terlalu percaya diri yang cenderung memastikan bahwa tanpa diinformasikan kepada Jurnalis dan Media, pasti kegiatannya diliput,” ujarnya.
Salim Mamma yakin, Prabowo pasti minta maaf kepada Media dan Wartawan, karena sebagai seorang calon Orang nomor Satu di Indonesia, pasti dia bersabar dan bisa menahan diri, karena Masyarakat butuh pemimpin yang sabar dan punya prinsip kuat, tutupnya. (*)
”””””’——–
Surat dari Mantan Wartawan untuk Prabowo Subianto
Reporter:
Editor: Siti Afifiyah
Opini December 6, 2018, 12:01 am
https://www.tagar.id/Asset/uploads/795053-prabowo-subianto.jpeg
Prabowo Subianto. (Foto: Facebook/Prabowo Subianto)
Fokus Berita: Pilpres 2019
Oleh: Denny Siregar
Prabowo marah besar….
Acara yang direncanakan sejak lama dan mungkin berbiaya besar, sama sekali tidak mendapat liputan yang diharapkan. Jangankan headline, halaman pertama saja mengabarkannya sungkan. Mau taruh di berita kematian kok gada yang meninggal. Mau taruh di iklan, kok gak layak jual.
“Saya sarankan kalian tidak usah hormat sama wartawan lagi, mereka hanya antek orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia,” raung Prabowo. Apa pasal? Karena menurut Prabowo, wartawan tidak mau mengabarkan ada 11 juta orang yang kumpul di Monas. “Kalian tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi!” Teriaknya dengan kencang.
Aneh?? Jelas….
Wahai Prabowo Subianto, Capres nomor 02 dengan hasil survei yang sulit beranjak dari angka 30 persen, semoga Anda mau membaca surat ini….
Saya mantan wartawan dan saya punya akal sehat. 11 juta orang, Pak?? Data dari mana itu??
Baca juga: Prabowo Minta Wartawan Tak Usah Dihormati
Penduduk Jakarta saja menurut Badan Pusat Statistik tahun 2017 berjumlah 10,37 juta jiwa. Bagaimana mungkin jumlah orang yang kumpul di Monas jumlahnya lebih banyak dari total penduduk Jakarta? Ini siapa yang gila??
Anda boleh berhalusinasi. Anda boleh beretorika. Silakan kalau Anda mimpi. Tapi tidak perlu ajak-ajak wartawan untuk memberitakan kebohongan yang Anda dan koalisi Anda ciptakan. Wartawan harus mengabarkan sesuai kenyataan. Kalau cuman 40 ribu orang atau 100 ribu orang yang kumpul di Monas menurut polisi, trus Anda mau wartawan menulis 11 juta orang?
Anda mau wartawan berbohong demi menyenangkan pemimpi di siang bolong? Anda mau para wartawan mengisi headline beritanya dengan berita propaganda demi keuntungan pencapresan semata?
Menjadi wartawan itu tidak mudah, Pak, semudah Anda mengejek kami dengan gaji kecil dan tidak sepadan dengan Anda yang berpendapatan raksasa. Prosesnya berliku dan kemampuan kami diuji di lapangan dengan peluh dan banyak waktu terbuang karena harus mengejar narasumber dari segala bidang. Belum lagi kejar-kejaran dengan deadline….
Baca juga: Nanti Kayak Zaman Soeharto Dong
Dan karena proses panjang itu, kami menjadi pintar. Pintar bukan karena dicekoki propaganda hasil retorika dari mulut yang berbusa-busa. Kami harus menyajikan fakta. F A K T A. Kalau cuman 100 ribu maksimal, masak kami harus mbacot di publik bahwa yang datang di Monas 11 juta??
Tidak usah mengurusi apa yang diberitakan wartawan apalagi ditambah dengan ancaman supaya memberitakan sesuai dengan apa yang Bapak inginkan. Anda kok jadi seperti di masa Orde Baru, Pak Prabowo? Main ancam supaya orang tidak menghormati wartawan lagi?
Wah, jangan-jangan kalau Anda memerintah nanti Anda mau menghidupkan kembali Departemen Penerangan. Kalau media tidak mau memberitakan sesuai keinginan penguasa, maka dicabut izinnya. Seperti apa yang terjadi pada majalah Tempo, Editor dan Detik di masa Soeharto berkuasa.
Seharusnya Bapak sadar, bahwa wartawan sendiri muak dengan model pengerahan massa seperti reuni-reunian yang tidak jelas apa maksudnya, apa tujuannya, selain kumpul-kumpul supaya diliput media. Apa yang mau diberitakan? Kumpulan orang berjumlah sekian? Apa urgensinya?
Wartawan juga butuh bobot dalam isi di beritanya, bukan cuma pandangan mata. Kalau cuman pandangan mata doang, sewa aja wartawan abal-abal, kasi amplop sekian ratus ribu per orang, biar mereka beritakan di media blogspot yang mereka punya, gampang kan? Kalau cuman berita pandangan mata doang, kredibilitas media sebagai penyaji fakta dan berita, bisa runtuh di mata penonton dan pembaca.
Kalau mau diliput besar-besaran berikan kami ISI, bukan cuma rame-rame doang. Jangankan reuni 212, wong berita Jokowi kumpulkan massa sebanyak 65 ribu orang untuk menari poco-poco di Monas diberitakan seadanya. Tidak headline dan bukan berita utama. Lalu apa yang istimewa dari sebuah reuni yang tidak ada maknanya??
Cukup sekian dulu surat ini, nanti kepanjangan.
Kalau Bapak Prabowo Subianto bilang bahwa para wartawan yang tidak sesuai dengan keinginan Bapak, “tidak berhak menyandang predikat Jurnalis lagi…” boleh dong kami bilang bahwa calon yang bicara tidak sesuai fakta “tidak berhak menyandang predikat Calon Presiden lagi??”
Mari kita seruput kopi, biar cerdas sedikit. Karena kecerdasan datang dari proses, bukan karena hasil doktrin omongan basi….
Dari mantan Wartawan
Yang bangga pernah menjadi pengabar berita
Denny Siregar
——‘
*CAPRES PRABOWO SUKA MARAH2 SAMA WARTAWAN BEDA DG JOKOWI*
*Dulu Teriak Boikot Media. Setelah Diturutin Reuni 212 Minim Pemberitaan Lha Kok Marah. Repoottt…..!*
Jujur saya makin geleng-geleng kepala dengan kelakuan pasangan Capres-Cawapres nomer urut 02 beserta dengan timsesnya. Rangkaian blunder dan kekonyolan terus menerus mereka lakukan dengan penuh percaya diri. Belum lagi berita-berita bohong yang mereka sebarkan tanpa mengecek data dan faktanya terlebih dulu.
Beberapa waktu lalu, tepatnya hari Kamis, 22 November 2018, beredar salinan surat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi yang berisi himbauan untuk memboikot Metro TV. Himbauan ini merupakan instruksi Ketua BPN Djoko Santoso. Tembusan surat bernomor 02/DMK/PADI/11/2018 itu, selain ditujukan kepada Djoko, juga disampaikan kepada Direktur Eksekutif BPN, Musa Bangun.
“Kami selaku Direktur media dan Komunikasi kembali menegaskan agar seluruh kompenen Badan pemenangan nasional (BPN), termasuk partai politik yang tergabung dalam Koalisi Adil dan Makmur agar menolak setiap undangan maupun wawancara yang diajukan Metro TV.”
Demikianlah bunyi surat yang ditandatangani oleh Hashim Djojohadikusumo, adik bungsu Prabowo Subianto.
Diterangkan oleh Ariseno Ridhwan, Kepala Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, alasan pihaknya memboikot Metro TV dikarenakan pihak Prabowo-Sandi menilai apa yang disiarkan Metro TV selama ini terkesan tidak seimbang dan cenderung tendensius.

“Mereka seperti apa? Silakan tanya ke masyarakat. Selama ini mereka disuguhi tayangan apa terkait pilpres? Bagi kami, tayangan Metro TV terkesan tidak berimbang dan cenderung tendensius. Sementara mereka menggunakan frekuensi publik dalam siarannya. Frekuensi publik ini milik semua warga negara, jadi objektivitas harus dijaga,” kata Ariseno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 25 November 2018.
Lucu ya melihat kelakuan boikot-boikotan seperti ini. Persis anak kecil yang lagi ngambek gara-gara ngga kuat hati keinginannya ngga dituruti.
Sementara itu di sisi yang lain, Jokowi dan jajarannya yang terus menerus dipojokkan sedemikian rupa oleh media yang kita sudah tahu sama tahu, juga santai-santai saja, ngga pakai acara ngambek dan boikot-boikotan segala. Anjing menggonggong, Jokowi tetap berlalu.
Beda kelas ya memang antara Jokowi dan Prabowo. Beda sifat. Beda segalanya. Perbedaannya bagaikan langit dan bumi. Bagai surga dan neraka. Satunya adem penuh kasih. Satunya lagi panas terus kayak kompor meleduk. Amit-amit dah pokoknya.
Keadaan jadi tambah lucu lagi setelah hari ini, dalam pidatonya di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-26 di Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018, Prabowo Subianto mengungkapkan kegeramannya terhadap media-media Indonesia karena minim meliput Reuni 212 di Monas yang diselenggarakan hari Minggu barusan di Jakarta.
Prabowo protes kenapa media-media besar dan kondang tidak meliput. Prabowo tidak terima dengan pemberitaan media yang menyatakan bahwa jumlah peserta Reuni 212 hanya berjumlah belasan ribu orang saja. Prabowo jengkel kenapa media tidak menyebutkan bahwa massa yang hadir mencapai belasan juta orang. Prabowo menganggap media-media itu telah memanipulasi demokrasi.
“Hampir semua media tidak mau meliput sebelas juta lebih orang yang kumpul. Saya kira ini kejadian pertama ada manusia kumpul sebanyak itu tanpa dibiayai siapa pun. Media-media yang mengatakan dirinya obyektif, bertanggung jawab untuk membela demokrasi, padahal justru mereka ikut bertanggung jawab menjadi bagian dari usaha manipulasi demokrasi.” gerutu Prabowo.
Dengan tidak meliput acara Reuni 212, Prabowo menganggap media-media itu menelanjangi diri di hadapan rakyat Indonesia. Prabowo juga merasa wartawan yang datang meliputnya hanya menunggu dia salah bicara.
“Ada media di sini? Saya khawatir wartawan ke sini hanya nunggu saya salah bicara. Karena Prabowo kalau bicara enggak pakai teks.”
Prabowo terus melanjutkan acara ngomel-ngomelnya. Prabowo mengatakan tak akan mengakui para jurnalis yang meliputnya lagi. Prabowo juga meminta agar para hadirin yang datang di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional agar tak usah menghormati para wartawan lagi.
Selesai acara, Prabowo tak bersedia diwawancarai. Sambil terus menggerutu, Prabowo menanyai asal media yang mendekatinya dan hanya mau berbicara kepada satu wartawan dari salah satu stasiun televisi nasional.
“Kamu dari mana? TV mana kamu? TV mana? Untuk apa wawancara saya? Kemarin sebelas juta kau bilang enggak ada orang, ” kata Prabowo sambil ngeloyor menghindar menuju mobilnya.
Widiiihhhh…… sampai segininya ya Prabowo baper pada media. Jujur saya geli sendiri melihat sikap Prabowo yang seperti ini. Sampai mengajak para hadirin agar tak perlu menghormati wartawan lagi. Wow banget khan. Jika timses Prabowo mau konsisten dengan sikapnya yang dahulu, saat ini mereka harusnya juga mengeluarkan surat edaran boikot media-media besar dan kondang yang dimaksud Prabowo dalam omelannya tadi.
Selain itu, saya juga jadi makin tidak respek dengan sikap Prabowo yang semacam ini. Begini penjelasannya:
Pertama. Media-media itu punya siapa sih??? Apa punyanya Prabowo??? Kan bukan!!! Lalu atas dasar apa Prabowo merasa berhak mengatur apa yang harus diberitakan oleh media-media tersebut??? Jika boleh meminjam kalimat Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, “Apa urusan Anda mengatur pemberitaan media yang bukan milik Anda wahai Pak Prabowo???”
Suka-suka media lah mau memberitakan berita-berita yang mana, sesuai kadar yang mereka rasa perlu untuk diberitakan atau tidak.
Kedua. Jika memang media memberitakan pemberitaan yang tidak benar, dalam hal ini terkait jumlah massa yang hadir di Reuni 212 seperti yang dituduhkan Prabowo, Prabowo bisa langsung melaporkannya ke Dewan Pers atau KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).
Beres khan. Prabowo tak perlu ngomel panjang lebar sampai-sampai mengajak orang lain agar tak lagi menghormati para wartawan. Aiiihhhh….. Calon Kepala Negara tapi sikapnya seperti ini. Provokatif dan pemarah. Serem ah.
Sekarang mari kita bandingkan dengan sikap Jokowi yang tak pernah mempermasalahkan hal remeh temeh tak pada tempatnya seperti ini. Jokowi terus fokus kerja…kerja…kerja membangun negara, sekalipun panah-panah caci maki, hujatan dan fitnahan terus menerus menghujamnya dari segala penjuru.
Bayangkan jika Prabowo yang dicaci maki, dihujat dan difitnah seperti Jokowi. Duuuhhhhh….. Tambah takut ah saya. Takut banget. Mengerikan.
Sebagai penutup akhirnya saya mendapatkan satu kesimpulan. Prabowo Subianto sedang panik dengan keadaannya sekarang ini. Tak ada ide dan tak ada program bagus yang bisa Prabowo dan timsesnya pakai untuk menandingi kinerja Jokowi yang sudah menghasilkan banyak kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Orang panik ujung-ujungnya baper dan marah-marah seperti ini. Itulah Prabowo. Dengan keadaan yang seperti ini, saya makin mantap dengan pilihanku. #JokowiLagi.
[7/12 07:30] Munastundang: PWI: DNA Jurnalis adalah Nasionalis
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ilham Bintang tak sepakat dengan ucapan calon Presiden Prabowo Subianto yang menyebut jurnalis antek penghancur NKRI.
Bila ditilik dari sejarahnya, Jurnalis justru membantu Indonesia mencapai kemerdekaan. Ia meminta Prabowo mengingat sejarah itu.
“Pak Prabowo harus kita ingatkan, wartawan itu ikut mendirikan negeri ini,” kata Ilham di Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.
Ilham menuturkan, profesi wartawan tidak mungkin mengorbankan bangsanya. Sebab, lanjut dia, DNA wartawan adalah nasionalis.
“Karena dilihat DNA-nya, wartawan itu nasionalis dulu baru jurnalis. Tidak seperti asumsi Pak Prabowo,” imbuh dia.
Ilham meminta wartawan tak mengambil hati perkataan Prabowo. Menurut dia, wartawan sudah diwarisi sikap rendah hati dari pendahulunya.
“Kita harus terima kritik. Kenapa dari dulu media sudah ada suara pembaca dibandingkan rubrik lain? Karena kita tidak bisa menilai diri sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menuding pemberitaan di media sebagian besar memublikasikan berita bohong. Prabowo pun mengajak publik tak usah lagi menghormati jurnalis yang bekerja mewartakan berita.
“Pers ya terus terang saja banyak bohongnya dari benarnya. Setiap hari ada kira-kira lima sampai delapan koran yang datang ke tempat saya. Saya mau lihat bohong apalagi nih,” kata Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Desember 2018.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menuding jurnalis dan media bagian dari antek-antek yang ingin menghancurkan demokrasi di Indonesia. Prabowo menuding sikap media yang tidak memberitakan acara reuni 212 tak objektif.
“Boleh kau cetak ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui Anda sebagai jurnalis. Enggak usah saya sarankan kalian hormat sama mereka lagi, mereka hanya anteknya orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia,” kata Prabowo.
[7/12 07:31] Munastundang: AJI: Tunjukkan Jurnalis Lebih Layak dari Prabowo
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan mengajak seluruh jurnalis tidak menggubris ucapan calon presiden Prabowo Subianto. Media diminta membuktikan bahwa jurnalis lebih layak dipercaya ketimbang Prabowo.
“Kita harus terima sebagai kritik. Jangan tersinggung. Media harus membuktikan kalau dirinya lebih layak dipercaya omongannya dari pada Prabowo,” kata Abdul Manan di Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.
Manan meminta pernyataan Prabowo tak diambil hati. Sebaliknya, ucapan tersebut harus dijadikan bahan kritik dan perbaikan.
“Sebaiknya kita tidak perlu bereaksi terhadap pernyataan dia karena itu bagian dari kebebasan berekspresi dia,” kata Manan.
Manan menuturkan, publik patut mengecam Prabowo bila dia menganjurkan melakukan kekerasan. Bila sebatas ucapan, menurutnya tak masalah.
“Menurut saya itu pernyataan masih taraf pendapat, bukan anjuran melakukan kekerasan, kalau seperti itu baru kita kecam,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menuding pemberitaan di media sebagian besar memublikasikan berita bohong. Prabowo juga mengajak publik tak usah lagi menghormati jurnalis yang bekerja mewartakan berita.
“Pers ya terus terang saja banyak bohongnya dari benarnya. Setiap hari ada kira-kira lima sampai delapan koran yang datang ke tempat saya. Saya mau lihat bohong apalagi nih,” kata Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu 5 Desember 2018.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menuding jurnalis dan media bagian dari antek-antek yang ingin menghancurkan demokrasi di Indonesia.
“Boleh kau cetak ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui Anda sebagai jurnalis. Enggak usah saya sarankan kalian hormat sama mereka lagi, mereka hanya anteknya orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia,” tegas Prabowo.
[7/12 07:31] Munastundang: AJI: Prabowo Wajib Buktikan Ucapannya
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan menghormati pernyataan Prabowo yang menyebut media sebagai antek pemecah NKRI. Namun, Manan menegaskan Prabowo harus bisa mempertanggungjawabkan pernyataan itu.
“Itu hak Prabowo memberikan penilaian terhadap pers dan kewajiban Prabowo membuktikan apa benar pers membelah NKRI,” kata Manan saat dihubungi, Rabu 5 Desember 2018.
Kekesalan Prabowo didasari oleh minimnya publikasi acara reuni 212 yang dihadirinya. Prabowo menuding sikap media-media yang tidak memberitakan acara reuni 212 tak objektif.
“Tapi masa karena tidak memberitakan Reuni 212 dianggap memecah NKRI? Itu yang harus dia jelaskan,” ujar Manan.
Kendati begitu, sikap Prabowo harus dihargai. Bagaimana pun, pendapatnya dilindungi Undang-Undang Dasar 1945.
“Itu bagian dari kebebasan berekspresi. Sama dengan orang tidak menyukai Prabowo. Itu harus dihargai sebagai sikap politik sebagai hak yang dilindungi,” kata dia.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Thank you for the auspicious writeup. It if truth be told was a amusement account it.
Look complex to more brought agreeable from you!
However, how could we communicate?
My brother suggested I would possibly like this blog.
He was once entirely right. This publish truly made my day.
You cann’t believe just how a lot time I had spent for this information! Thank you!
Howdy! Quick question that’s completely off topic.
Do you know how to make your site mobile friendly?
My weblog looks weird when viewing from my apple iphone.
I’m trying to find a template or plugin that might be able to correct this problem.
If you have any recommendations, please share. Thanks!
Hello! I simply would like to offer you a big thumbs up for
your great info you have got here on this post.
I am coming back to your blog for more soon.
What’s up, yes this article is actually pleasant and I have learned lot of things from it
regarding blogging. thanks.
Hi there, I log on to your blog daily. Your story-telling style is awesome, keep doing what you’re doing!
Good site you have got here.. It’s difficult to find good quality writing like yours nowadays.
I honestly appreciate individuals like you! Take care!!
Hey! This is kind of off topic but I need some help from an established blog.
Is it difficult to set up your own blog? I’m not
very techincal but I can figure things out pretty quick.
I’m thinking about making my own but I’m not sure where to start.
Do you have any ideas or suggestions? Cheers
I’m not sure exactly why but this weblog is loading extremely slow for me.
Is anyone else having this problem or is it a issue on my end?
I’ll check back later on and see if the problem still exists.
Remarkable things here. I’m very satisfied to look
your post. Thank you a lot and I am looking ahead to contact you.
Will you please drop me a mail?
Today, I went to the beach front with my children. I found a sea shell and gave
it to my 4 year old daughter and said “You can hear the ocean if you put this to your ear.” She put the shell to
her ear and screamed. There was a hermit crab inside and
it pinched her ear. She never wants to go back! LoL I know this is totally off topic but I had to
tell someone!
Having read this I thought it was extremely informative.
I appreciate you finding the time and energy to put this content
together. I once again find myself personally spending a significant amount of time
both reading and commenting. But so what, it was still worth it!
Hey there! I know this is kinda off topic however , I’d figured I’d ask.
Would you be interested in trading links or maybe guest authoring a blog article or vice-versa?
My blog discusses a lot of the same topics as yours
and I believe we could greatly benefit from each other.
If you’re interested feel free to shoot me an e-mail.
I look forward to hearing from you! Awesome blog by the
way!
Hi, There’s no doubt that your blog could possibly be having internet browser compatibility
problems. Whenever I take a look at your blog in Safari, it looks fine however when opening
in I.E., it has some overlapping issues. I simply wanted to provide you with a quick heads up!
Other than that, great site!
Hello mates, pleasant piece of writing and nice arguments
commented here, I am actually enjoying by these.
Hello, I enjoy reading all of your article. I like to write
a little comment to support you.
I’m amazed, I must say. Rarely do I come across a blog that’s both educative and amusing, and let me tell you, you have
hit the nail on the head. The issue is an issue that not enough folks are speaking
intelligently about. I am very happy I stumbled across this in my search for
something concerning this.
I’ve been exploring for a bit for any high-quality articles or weblog posts in this sort of house .
Exploring in Yahoo I ultimately stumbled upon this site.
Studying this information So i’m glad to convey that I’ve a
very just right uncanny feeling I found out exactly what I needed.
I so much certainly will make certain to don?t forget this
website and provides it a glance regularly.
Greetings from Los angeles! I’m bored at work so I decided to browse your website
on my iphone during lunch break. I enjoy the info
you provide here and can’t wait to take a look when I get home.
I’m shocked at how quick your blog loaded on my phone ..
I’m not even using WIFI, just 3G .. Anyways, good site!
I simply couldn’t leave your website prior to suggesting that I actually loved
the standard information an individual supply on your visitors?
Is gonna be again incessantly to investigate cross-check
new posts
Hi mates, its enormous post regarding educationand entirely
defined, keep it up all the time.
Greetings! Very helpful advice in this particular post!
It is the little changes that produce the greatest changes.
Many thanks for sharing!
Greetings! I know this is kinda off topic but I’d figured I’d ask.
Would you be interested in exchanging links or maybe guest writing
a blog post or vice-versa? My website discusses a lot of the same topics as yours and I believe we could greatly benefit from each
other. If you’re interested feel free to send me an email.
I look forward to hearing from you! Terrific blog by the way!
An outstanding share! I have just forwarded this onto a colleague who has been doing a little homework on this.
And he actually bought me lunch simply because I stumbled upon it for him…
lol. So allow me to reword this…. Thank YOU for the meal!!
But yeah, thanx for spending time to discuss this issue here on your site.
Today, I went to the beach with my kids. I found a sea shell
and gave it to my 4 year old daughter and said “You can hear the ocean if you put this to your ear.” She placed
the shell to her ear and screamed. There was a hermit crab inside and it pinched her ear.
She never wants to go back! LoL I know this is totally off
topic but I had to tell someone!
I blog often and I genuinely thank you for your content.
This great article has really peaked my interest. I am
going to bookmark your website and keep checking for new information about once
a week. I subscribed to your Feed as well.
I must thank you for the efforts you’ve put in writing this website.
I am hoping to view the same high-grade blog posts by you later on as well.
In fact, your creative writing abilities has inspired me to get my own site now 😉
You have made some good points there. I looked on the web for more information about the issue and found most individuals will go along with your views on this site.
You really make it appear so easy together with your presentation however I in finding this topic to be really something that I believe I would never understand.
It kind of feels too complex and very wide for me.
I’m having a look forward in your subsequent publish, I’ll attempt to get the cling of it!