ALHAMDULILLAH SAYA TIDAK MURTAD.

Mau share sedikit tentang kehidupan gw. Gw kebetulan adalah pengajar seni rupa di 3 tempat berbeda dan juga wiraswasta. Dan gw baru diterima mengajar disalah satu sekolah Katolik.

Jujur ini pengalaman pertama gw mengajar di Sekolah formal yang memiliki basis keagamaan. Dan ini merupakan hal yang menarik bagi gw karena tiap hari gw bertemu dengan hal yang unik disini.

Seperti yang gw bilang gw ngajar di Sekolah Katolik sedangakan gw adalah Muslim (Insya Allah). Difoto yang gw post disini adalah ruang guru dan disitu ada meja gw. Depan meja gw persis penuh dengan patung Yesus dan Bunda Maria (salam atas mereka) dan tak lupa juga ada salib dengan ukuran sedang.

Tiap pagi guru guru disana berkumpul sebelum mengajar untuk membaca satu ayat Al Kitab. Mereka akan mengambil intisari dari satu ayat tersebut dan memaknainya bersama sama dalam keadaan khusyuk. Terus gw? Ya disitu. Ngapain? Ya dengerin. Loh kok dengerin? Ya soalnya ayatnya penuh dengan petuah kebajikan jadi menurut gw pribadi itu adalah yang baik bagi gw untuk mendengarkannya terlepas itu daru agama manapun.

Setelah itu mereka akan melakukan doa bersama. Gw? Disitu. Ngapain? Ikut doa. Kenapa? Ya gw pengen berdoa emang gak boleh? Tapi ya gw pribadi pake cara gw dan mereka tidak keberatan.

Setelah itu mereka akan apel pagi dengan anak anak dan membacakan kata kata mutiara dari Santa yang dijadikan teladan oleh mereka. Gw dimana? Disitu. Ngapain? Dengerin. Kok dengerin? Ya soalnya itu kata katanya penuh kebaikan jadi ya gw dengerin aja lumayan jadi pelajaran bagi gw.

Btw disana ada 2 guru yang beragama Islam selain gw. Keduanya cewek dan keduanya sudah mengajar jauh lebih lama dari gw. Sekarang? Masih Muslim dan tidak ada yang Murtad.

Kenapa gw share ini? Gw cuma heran sama orang yang terlalu mempeributkan simbol simbol keagamaan maupun ritual peribadatan orang lain. Menurut gw hanya karena mereka berbeda agama dan melakukan ritual peribadatan serta menaruh simbol simbol keagamaan mereka tidak akan membuat gw keluar dari agama gw.

Yang lebih menarik adalah simbol simbol keagamaan gw (Islam) ada dimana mana, adzan ada dimana mana, masjid dimana mana, acara majlis ta’lim ada dimana mana dan mereka tidak bermasalah dengan itu dan mereka tetap pada agamanya.

Jadi menurut gw melarang orang lain untuk beribadah, menggunakan simbol simbol keagamaannya, melarang pembangunan rumah peribadatannya menurut gw bukanlah satu upaya efektif untuk menguatkan iman. Melainkan dengan cara cara yang lebih bijak dan lebih efektif semisal selalu shalat berjamaah bersama keluarga, mengaji bersama keluarga, hadir ke majlis ta’lim, dan berdialog rutin seputar keagamaan dengan keluarga.

Mari menjadi pribadi yang lebih bijak, lebih percaya diri, lebih pengertian, dan lebih mengayomi kepada sesama. (Gw Daniel Kaito dan Alhamdulillah saya tidak Murtad.)

mau liat mana yg punya Tuhan dan mana yg ga? gampang.. liat dr perbuatannya..
kalo mereka bener punya Tuhan yg Maha Baik yah tentu kelakuannya jg akan sama ato dekati lah… percuma sujud sampai jidat hitam,daster putih2 eh ketangkep ott kpk lol (eddy tan)

Mempelajari injil, taurat, n zabur jg gx dilarang dlm islam karena kitab2 itu juga diturunkan oleh Allah kpd nabi2 sblm nabi Muhammad
Rukun imanpun menyuruh percaya kepada kitab yang menurut ijtima ulama, kitab yang dimaksud bukan hanya Alquran tp jg kitab2 yg diturunkan sebelum Alquran oleh Allah SWT. (Hanna fleur)

Tjakeplah. Kalau siap hidup di Indonesia.
Harus siap bisa menerima kalau kita berbeda². Ber-Agama haruslah berakal.
Gw juga belajar & kadang suka tanya beberapa persoalan ke temen – temen tentang agama Islam, maupun Kristen (Protestan/Katolik) kenapa gw belajar? Karna gw mau bisa lebih menghargai orang lain, sekalipun gw Buddhis.
Semoga semua makhluk hidup berbagia. Sadhu. (Jessica sagita)

Assalamualaikum wr wb

Cm berpendapat.. tidak ada yg salah dgn lingkungan nya. Kita mayoritas harus bisa lebih bertoleransi. Mereka yg minoritas saja tinggi toleransi nya ke kita, masa kita kalah.. Kerukunan dgn umat beragama lain pun harus dijaga, sebagaimana mereka juga tetap menjaga silaturahmi dgn kita.

Cm yg perlu diperhatikan lagi.. kita sbg sesama umat beragama, memiliki keyakinannya masing2.. cm wanti2 aja ke mas nya.. hati2 ketika terlalu sering mendengarkan ajaran agama lain.. bukan iman kita yg tipis, tp ilmu kita yg masih dangkal. Di khawatirkan semakin lama mendengar ajaran agama lain secara tidak sadar nalar akan mulai coba membanding2kan.. padahal.. ilmu ttg agama kita sendiri kita masih dangkal.. akhirnya membandingkan sendiri, memutuskan sendiri, menjawab sendiri. Iya kalau bener, kalo akhirnya muncul keraguan thd agama yg saat ini dianut, hayoo gimana..

Semua agama mengajarkan kebaikan, itu pasti. Tp hal lain yg pasti adl perbedaan aqidah dan syariat.. hati2 dg hati.. Itu saja, semangat pagi, assalamu’alaikum, salam salam sejahtera utk kita semua. (Taufan Akbar)

agama manapun, bukan agama yang mengantar kita pada surga tapi Imanlah yang mengantar. apakah sy beriman? tanyakan pada diri masing-masing 🙂 Evayanti Simamora.

One thought on “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *