KETUA STT HKBP Pdt Dr. Victor Tinambunan: Perubahan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik Sudah di Depan Mata
KabarIndonesia – Samosir, Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, pada hari Sabtu (24/2-18), Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, resmi berdiri dan operasional, terpisah serta mandiri secara managemen dari Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan.
Peresmiannya sebagai Universitas yg baru kedua di HKBP ditandai dengan penyerahan izin oleh Menteri Ristekdikti diwakili Dr. Ir. Ridwan, M.Sc (Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi) kpd Ketua Pengurus Yayasan Univ. HKBP Nommensen Ir Nurdin Tampubolon di kampus Jl.Sang Naualuh, kota Pematangsiantar.
Diinformasikan Pdt Dr. Victor Tinambunan, Ketua STT HKBP yang turut hadir pada acara peresmian tersebut, didaulat panitia untuk menyampaikan kata sambutan mewakili Perguruan Tinggi dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia (APTISI).
Sambutan Ketua STT HKBP tersebut selengkapnya diturunkan sebagai berikut:
“Kami menyambut kehadiran Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar ini dengan sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan. Dalam pembukaan UUD 1945 salah satu amanat yang wajib diwujudnyatakan oleh negara ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan kami yakin dalam pijaran semangat itulah Gereja, Pemerintah dan masyarakat hadir saat ini untuk menjadi saksi sejarah akan lahirnya suatu peradaban baru melalui Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Pendidikan yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ‘education’ berasal dari kata Latin’“educatum’ dapat diartikan sebagai upaya untuk berkembang dari dalam ke luar. Ini menunjukkan bahwa gerak perubahan di tengah-tengah masyarakat dimulai dari perkembangan dan perubahan dari inner abilities (dari dalam diri sendiri). Itulah yang kita syukuri saat ini, dengan diresmikannya Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar: perubahan menuju kehidupan yang lebih baik sudah di depan mata.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula perkenankanlah kami kembali menyambut kehadiran Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar ini dengan sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan dengan sedikitnya tiga alasan:
1. Kami bersukacita menyambut kehadiran Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar karena universitas ini akan dapat menjadi garam dan terang dunia.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dikeluarkan United Nations Development Programme (UNDP) 2016, Indonesia berada di peringkat 113 dari 188 negara tentang pembangunan manusia. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan dunia tahun 2030 yang sudah ditetapkan oleh PBB. Belakangan ini kita juga harus berhadapan dengan para bandar narkoba yang menjadikan Indonesia sebagai pasar internasional, apapun jenis narkobanya, laku di negeri kita. Kita berhadapan dengan praktik candu agama yang mencekoki orang dengan paham radikal dan intoleransi. Isu hoax apa pun yang dijual, laku di masyarakat. Kita juga berhadapan dengan wajah pendidikan yang transaksional, dimana gelar dan ijazah bodong masih diminati banyak orang. Dibutuhkan komitmen untuk melakukan reformasi dari atas dan bagaimana melaksanakannya hingga ke lapisan terbawah. Persoalan mendesak yang harus kita perbaiki adalah akses dan juga menjamin kualitas pendidikannya. Oleh sebab itu Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar hendaknya mampu berkembang, baik secara kualitas dan kuantitas, menjadi garam dan terang dunia.
2. Kami bersukacita menyambut kehadiran Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar karenaa universitas ini menjadi rumah pembentukan karakter.
Beberapa waktu ini kita dihebohkan soal rencana berdirinya kampus asing di Indonesia. Walau menimbulkan pro dan kontra, namun keberadaan kampus-kampus asing itu menjadi pertanda bahwa globalisasi pendidikan itu sudah ada dan sedang berlangsung di negeri ini.
Menjadi tantangan dan kesempatan bagi kita untuk menanamkan pendidikan karakter di kampus kita. Inilah yang digemakan oleh Presiden RI Bapak Jokowidodo di dalam Perpres N0. 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menekankan bahwa dalam mencapai generasi emas Indoneisa tahun 2045 maka setiap lembaga pendidikan harus terlibat aktif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.
Hal ini sudah lama disebutkan oleh Aristoteles dengan mengatakan: “Educating the mind without educating the heart is no education at all”. Oleh sebab itu diperlukan model pendidikan yang holistik dan simultan antara mendidik akal dan budi, antara rasio dan spiritulitas manusia, karena kekayaan, kekuatan dan keberlangsungan suatu bangsa terletak pada karakter manusianya.
3. Kami bersukacita menyambut kehadiran Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar karena universitas ini dan STT HKBP adalah anak kandung HKBP.
Sebagai anak yang lahir dari rahim yang sama, Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar dan STT HKBP adalah saudara kandung. Layaknya sebagai saudara yang telah dewasa, kita tidak lagi disibukkan oleh perdebatan-perdebatan lahiriah, tetapi kian disibukkan dalam mengaktualisasikan panggilan dan amanat agung dari Kristus untuk senantiasa bergerak dalam mendidik segala bangsa. Sebagai saudara kandung, STT HKBP terbuka untuk saling bergandengan tangan, menciptakan kampus kita menjadi kampus hijau, asri dan sejuk, menjadi paru-paru kota dan menjadi rumah kehidupan bagi semua golongan masyarakat serta ikut berperan mempertahankan kota Siantar sebagai kota paling toleran di Indonesia.
Tuhan memberkati UHN Pematangsiantar dan semua yang dipakai Tuhan melayani, mendidik dan kuliah di sini. Terima kasih.” (*)
(sumber: akun fb Victor Tinambunan)