Dalam Seminar Budaya Batak Toba yang diselenggarakan Dinas Pariwisata, Seni Budaya Kab. Samosir tgl. 1-2 Des. 2009, para tokoh budaya dan adat Batak menyampaikan bahwa orang Batak sejak dahulu kala sebelum masuknya agama (Kristen, Katolik, Islam) telah memiliki (aliran) kepercayaan terhadap sesuatu Yang Maha Kuasa yang disebut Mula Jadi Nabolon, yang menurut pengertian orang Batak adalah Sang Pencipta Alam Semesta (Awal Mula yang Maha Besar). Batak mengenal Mulajadi Nabolon melalui 3 (tiga) kekuatan maha dahsyat yakni Batara Guru; Debata Sori dan Mangalabulan. Dengan keyakinan akan adanya Sang Pencipta, maka dalam memuja-memuji Mulajadi Nabolon, orang Batak melakukan komunikasi dengan Sang Pencipta melalui doa (tonggo-tonggo), nyanyian yang sangat imajinatif yang ditafsirkan kedalam peralatan musik yang disebut uning-uningan, juga dalam bentuk persembahan/sajian/ sesajen, serta dalam bentuk andung (surikang) yang berbentuk sajak dan cerita.
Gondang Batak (uning-uningan) adalah alat yang dipergunakan untuk memanjatkan doa, pemujaan dan penghormatan kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa), dapat juga disebut sebagai Hening Cipta; Penghormatan melalui Gondang Batak, “Sipitu Gondang (isinya 11 gondang” memiliki nilai religius pemujaan pada setiap awal acara dalam kehidupan masyarakat Batak, yakni :
1. Gondang Lae-lae/Elek-elek, diartikan sebagai permohonan ijin untuk memulai acara sekaligus penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa;
2. Gondang Sahala Raja, bermakna sebuah pengakuan atas kebesaran Yang Maha Kuasa yang menciptakan semesta alam dan segala isinya
3. Gondang Batara Guru, pengakuan bahwa Allah/Tuhan YME/Mulajadi Nabolon, memiliki kekuatan dan menjadi sumber kekuatan yang maha besar dan menjadi penentu segala sesuatu di bumi.
4. Gondang Debata Sori, pengakuan akan keihlasan dan kejujuran yang terkandung dalam kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
5. Gondang Mangala Bula, sebuah pengakuan bahwa setiap rezeki bersumber dari Tuhan YME
6. Gondang Mulajadi Nabolon adalah pengakuan maha segala-galanya yang mengatur semua ciptaanNya.
7. Godang Habonaron, diartikan sebagai pengakuan akan kesucian dan kejujuran dari Tuhan yang ditujuan kepada warga masyarakat.
8. Gondang Marnini, adalah diartikan sebagai doa agar diberi keturunan dan murah rezeki.
9. Gondang Sibane-bane, diartikan sebagai lambang keselamatan
10. Gondang Sitio-tio diartikan sebagai doa untuk diberi keselamatan, dan
11. Gondang Hasahatan, diartikan bahwa keinginan, doa-doa sudah disampaikan dan acara pesta sudah usai.
Very good blog post. I definitely appreciate this site.
Thanks!