Sexagesima, Minggu 60 hr sebelum Paskah

Pdt DTA Harahap

Begitu banyak yang membuat hati saya riang di hari Minggu yang diberinama Sexagesima (enam puluh hari sebelum Paskah)

Namun yang paling menggembirakan saya hari ini kotbah dari Maleakhi 3:13-18 benar-benar relevan dengan realitas kehidupan jemaat. Pertama: jangan putus asa. Jangan katakan tidak ada gunanya beribadah kepada Allah. Jangan katakan percuma saja hidup taat kepada Allah. Sebab Dia adalah Allah yang hidup, pengasih dan berkuasa.

Putus asa memang kadang manusiawi. Banyak juga tokoh Alkitab yang pernah putus asa karena penderitaannya, antara lain: Ayub, Ribka, Rahel, Musa, Yeremia. Namun baiklah kita sadar bahwa putus asa sangat dengan kejahatan dan kematian. Orang yang putus asa sangat mudah tergoda melakukan kejahatan. Dan orang yang putus asa sangat mudah bunuh diri karena tidak perduli lagi kepada kehidupan.  Sebab itu jangan mau putus asa.

Pertanyaan penting yang harus kita ajukan: berapa kali kita harus mencoba sebelum berhenti. Berapa lama kita harus menunggu sebelum menyerah. Jika kita sudah mencoba tiga kali dan gagal, boleh jadi ketika mencoba keempat kalinya berhasil. Jika kita sudah menunggu empat tahun, siapa tahu justru di tahun kelima kita baru memperolehnya. Sebab itu: never give up. Jangan pernah menyerah dan putus asa.

Kedua: jangan iri hati kepada orang jahat. Jangan katakan orang jahat itu beruntung dan bahagia dan luput dari hukuman. Mazmur 37:1 dan Amsal 24:17 mengatakan jangan iri hati kepada orang jahat dan curang. Bagaimana caranya?

Yakinilah dan cintailah pilihan hidup yang benar. Jika memang kita sungguh2 meyakini dan menjunjung dan mencintai kejujuran maka kita kita tidak akan cemburu jika ada orang yang mempunyai banyak harta karena mencuri, mendapat nilai bagus karena curang. Sebab itu jangan setengah hati mengikut Tuhan.

Iri hati dan kecemburuan adalah tanda kelemahan dan kekurangan. Orang yang kuat dan memiliki banyak kelebihan tidak mudah iri atau cemburu. Sebab itu kenalilah dan bangunlah kekuatan diri kita sendiri. Kenalilah cinta kasih dan berkat Tuhan kepada kita masing2 sehingga kita tidak perlu iri kepada orang lain apalagi yang jahat.

Percaya, taat dan setia adalah ibadah yg sejati…jgn marah kpd org yg sukses tp dgn berbuat jahat, jangan iri hati kpd org yg berbuat curang sbb mereka akan seperti debu yg dihembuskan angin…percayalah kpd Tuhan..lakukanlah yg baik dgn setia kpd Tuhan…sbb Tuhan maha adil..selamat hari Minggu Tuhan memberkati…
Dan ingatlah pada akhirnya kejahatan akan terungkap dan orang jahat akan dihukum Tuhan.

Ketiga: jangan mengeluh dan jangan bersungur-sungut. Lakukanlah pekerjaan dengan tulus hati dan gembira. Hadapi dan selesaikan masalah dengan tenang. Pikul penderitaan. Ingat Yesus tidak pernah mengeluarkan satu keluhan atau sungut2 pun sewaktu disalib. Saudara dan saya tidak disalib. Jadi jangan terlalu banyak mengeluh dan mengeluh.

Selamat hari Minggu Sexagesima. Selamat menyongsong masa Pra Paskah.

Pdt Dr Deonal Sinaga

“MELAYANI TUHAN DGN SEGENAP HATI…!” Sahabat yg baik hati, selamat hari Minggu! Firman Tuhan yang menjadi renungan pada Minggu SEXAGESIMA (60 hari sebelum Kebangkitan Kristus) hari ini (Maleakhi 3: 13-18; Lukas 10: 38-42) merupakan pengajaran mendasar dan sangat berharga yang menekankan bahwa apa pun yang kita lakukan dan bagaimanapun keberadaan kita, dipahami dalam rangka ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.

Dalam buku “Purpose Driven Life” karya Pdt. Rick Warren ditekankan bahwa salah satu tujuan utama hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan. Segala pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak memuliakan Tuhan dan mencermarkan namaNya harus dibuang. Sebaliknya, pikiran, perkataan dan perbuatan yang memuliakan nama Tuhan, sekalipun itu kecil dan nampaknya tidak berarti dalam pandangan banyak orang, sesungguhnya bagi Tuhan itu sangat berharga.

Kitab Maleakhi menekankan agar segala ibadah dan persembahan kepada Tuhan benar-benar merupakan ungkapan syukur dan response terhadap kasih dan anugerah Tuhan.  DAN, ungkapan syukur itu dilakukan dari hati yang terdalam, karena Tuhan telah mengasihi kita dengan kasih yang tidak dapat diukur dan dijangkau oleh akal pikiran manusia.

“Aku mengasihi kamu” (1:2). Inilah yang menjadi pusat pemberitaan dalam kitab maleakhi. Tetapi sikap, perkataan dan perbuatan umat Israel tidak menunjukkan rasa syukur. Mereka malah mencoba mempertanyakan akan kasih Tuhan. Bahkan mereka menggunakan argumentasi yang membuat hati miris, yakni bahwa orang jahat juga beruntung dalam hidupnya, dan orang baik banyak yang menderita (Bnd. 2: 17).

Sesungguhnya Tuhan tidak menutup mata dan telinga terhadap apa yang dilakukan dan diucapkan orang. Sekalipun nampaknya orang-orang jahat beruntung dalam hidupnya, tetapi Tuhan itu adil. Tuhan mengetahui, mengingat dan bertindak adil atas setiap ungkapan, tindakan bahkan apapun yang muncul dalam hati manusia.

Karena itu, nubuatan Maleakhi mengingatkan agar umat Tuhan berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatan. Pada masa Maleakhi begitu maraknya orang yang berbicara “semau gue – sesuka hati” seakan-akan Tuhan tidak melihat dan tidak memperhitungkan kejahatan yang muncul di hati mereka. Mereka berkata, “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadapNya?”

Ungkapan ini menunjukkan bahwa mereka gagal paham akan keberadaan Tuhan dan apa yang Tuhan lakukan dalam sejarah. Mereka melihat Tuhan dalam posisi “pelayan” yang seharusnya memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Dan, di saat mereka merasa bahwa Tuhan tidak memenuhi keinginan mereka, mereka berbalik memusuhi dan mengucapkan kata-kata yang tidak sepantasnya tentang Tuhan.

Orang-orang ini tidak memiliki rasa takut, hormat dan kekaguman kepada Tuhan. Mereka hanya berpikir akan apa yang dapat menyenangkan hati dan memenuhi keinginan mereka. Sikap dan perilaku seperti ini yang sering mencemarkan nama Tuhan dan merusak reputasi institusi agama. Sesungguhnya mereka tidak peduli akan Tuhan, dan memang tujuan hidup mereka bukan untuk memuliakan nama Tuhan.

Manusia “Zaman Now” sudah banyak dikuasai oleh ilah dan magnet duniawi yang mengaburkan dan menghancurkan ibadah kepada Tuhan. Bahkan, tidak sedikit yang menjadikan ibadah sebagai kesempatan untuk memenuhi keinginan sendiri. Kita tidak perlu merasa heran jika banyak orang yang “jajan” mencari dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan sendiri melalui dan di dalam “ibadah.” Mereka mencari ibadah yang “enak,” karena memang tujuan mereka bukan untuk memuliakan Tuhan.

Saudaraku, Maleakhi mengingatkan kita bahwa semua yang kita pikirkan, ucapkan dan lakukan ridak berlalu bergitu saja. “Tuhan memperhatikan dan mendengarnya, sebuah kitab peringatan ditulis di hadapanNya bagi orang-orang yang takut akan Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati namaNya” (3:16).

Generasi Millenial mungkin sudah agak sulit memahami ini, tetapi bersyukurlah karena melalui renungan ini kita diingatkan supaya kita benar-benar melihat segala pikiran, perkataan dan perbuatan merupakan ibadah kepada Tuhan. Termasuk juga bagaimana kita menggunakan Media Sosial. Sekarang tidak jarang orang yang sesuka hati menuliskan komentar di Medsos, dan bertindak seakan-akan tidak ada orang yang keberatan atau tersakiti, apalagi Tuhan sungguh tersakiti.

Sesungguhnya, ungkapan hati, pikiran, ekspressi diri kita dalam bentuk apa pun hendaknya dilakukan sebagai ibadah kepada Tuhan. Niscaya nama Tuhan dimuliakan dan banyak orang terberkati dan bersukacita.

Saya rasakan, itulah yang saudara lakukan dalam komunikasi kita melalui Medsos selama ini. Itu adalah refleksi hidup dan ibadah saudara. Karena itu, Lihatlah hari ini sebagai kesempayan melayani Tuhan dan sesama! Berbahagialah, karena Tuhan memberi kesempatan kepada kita beribadah kepadaNya, melayaniNya, serta memuliakan namaNya!                                                                          Dear friends,  I wish you a wonderful Sexagesima Sunday!  Let us worship God from our hearts through our doing and being!  Be happy and smile!

6 thoughts on “Sexagesima, Minggu 60 hr sebelum Paskah

  1. Hi there,

    We run an Instagram growth service, which increases your number of followers both safely and practically.

    – Guaranteed: We guarantee to gain you 400-1200+ followers per month.
    – Real, human followers: People follow you because they are interested in your business or niche.
    – Safe: All actions are made manually. We do not use any bots.

    The price is just $60 (USD) per month, and we can start immediately.

    If you are interested, and would like to see some of our previous work, let me know and we can discuss further.

    Kind Regards,
    Megan

    To unsubscribe: https://removeme.click/unsubscribe.php?d=partobanauli.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *